
NTT-NEWS.COM, Waingapu – Sedikitnya, 20 Desa di Kabupaten Sumba Timur dilaporkan mengalami rawan pangan. Rawan pangan terjadi karena kemarau yang berkepanjangan sehingga banyak petani yang berada 20 desa tersebut tidak mengelola lahan persawahan.
Penjabat Bupati Kabupaten sumba Timur Johanis Hawula mengatakan Pemerintah sudah menerima laporan rawan pangan dari 20 desa tersebut. ”Ia benar kami sudah menerima laporan dari 20 desa yang mengalami rawan pangan,” Kata Hawula, Rabu, (21/10) dari Waingapu.
Namun Hawula sendiri belum merincikan nama-nama desa yang telah dilaporkan mengalami rawan pangan. “Kabupaten Sumba Timur semua kecamatan berpotensi mengalami rawan pangan karena, hasil panen para petani tahun ini sangat menurun,” katanya.
Untuk menanggulangi hal itu kata Hawula, pemda Sumba Timur segera melakukan koordinasi ke desa-desa yang mengalami rawan pangan. Selain itu, Pemda juga akan mengucurkan bantuan beras ke desa-desa rawan pangan tersebut.
Selain itu, untuk menyalurkan bantuan tersebut Pemda Sumba Timur akan mendata dan melakukan verivikasi warga yang benar-benar membutuhkan. Sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran. ”Bantuan itu tidak langsung diberikan tapi lewat verivikasi, supaya tepat sasaran,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi rawan pangan pada tahun-tahun mendatang, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur lebih fokus mempersiapkan lahan-lahan kering milik warga yang tidak digunakaan saat ini. ”Kami akan lebih Fokus pada lahan kering yang tidak digunakan,” pungkasnya. (ln)