NTT-News.com, Tambolaka – Ketua Posko Covid-19 Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Jenga Mathias melaporkan sebanyak 13 orang warga di daerah itu meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) beberapa waktu lalu.
Adapun rinciannya, 4 orang terpapar covid-19 dan meninggal dunia pada PPKM level I, sedangkan 9 orang lainnya meningga pada PPKM level II. Demikian hal itu dilaporkan Ketua Posko Covid-19 SBD saat Rapat Evaluasi PPKM level III Selasa 10 Agustus 2021 siang.
Matias menyebut, angka kematian ini melonjak seiring pertambahan warga SBD yang dinyatakan positif Covid-19.
“Pada PPKM level I terdapat 85 warga yang positif maka kini angka itu melonjak hingga 149 warga. Terjadi lonjakan hingga 87,65 %,” lapornya.
Dinyatakan bahwa penyebaran virus ini lebih banyak terjadi dari klaster keluarga. Hal tersebut disebabkan masyarakat tidak patuh dengan protokol kesehatan dan menganggap covid-19 ini sebagai hal yang sangat sepeleh.
Selain itu, warga masih menganggap malastahu dengan virus covid-19 sebab ketika hasil rapid test antigen dinyatakan positif, dua warga SBD memilih pulang paksa ke rumah mereka.
Adapula yang hendak mengambil paksa jenazah pasien covid-19 tetapi dengan diberikan pemahaman yang baik akhirnya keluarga bersedia membiarkan tim satgas yang melakukan pemakaman terhadap jenazah pasien covid-19
“Adapun upaya yang kami lakukan sejauh ini, kami terus melakukan penertiban masker, Patroli untuk menertibkan warga yang masih menggelar acara atau hajatan yang mengumpulkan orang banyak,” katanya.
Rey M.