Satu Pasien Gejala Covid-19 Di Belu Meninggal Dunia

0
214
Satgas Covid-19 saat muat Jenazah Pasien Gejala Covid-19

NTT-News.com, Atambua – Satu lagi warga kabupaten Belu yang merupakan pasien dengan gejala Covid-19 meninggal dunia di RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua.

Direktur RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua, drg. Batsheba Elena Corputty yang dikonfirmasi media ini melalui telepon seluler membenarkan meninggalnya pasien akibat covid 19 tersebut.

Menurutnya Elena, pasien meninggal di ruang unit gawat darurat (UGD) RSUD Atambua. Sementara pasien yang dirawat di ruang isolasi sampai dengan pagi ini nihil atau tidak ada.

“Meninggal di IGD infeksi, di ISO (ruang isolasi) tidak ada pasien,” kata drg. Elen melalui pesan WhatsAppnya, Sabtu (20/03/2021) pagi.

Sementara itu, Koordinator Bidang Penanganan Jenazah Satgas Covid-19 kabupaten Belu, Vincent K. Laka yang dikonfirmasi secara terpisah mengatakan pasien yang meninggal adalah warga Fatubenao A, kecamatan Kota Atambua.

Penggalian liang lahat untuk pemakaman jenazah dengan gejala Covid-19 di TPU Masmae

Pasien yang meninggal kata Kadis PUPR kabupaten Belu ini adalah seorang laki-laki berinisial RA berusia 50an tahun dan meninggal pada Sabtu (20/03/2021) dini hari.

“Ya benar. Pasien laki-laki, umum kurang lebih 50an tahun. Meninggal dini hari,” kata Kadis yang akrab disapa Eng Laka.

Saat ini tambah Kadis Eng jenazah akan dimakamkan pihaknya secara protokol Covid-19 di TPU Masmae, Desa Tukuneno, Kecamatan Tasifeto Barat.

“Sementara kita siapkan pemakaman jenazah di TPU Masmae,” ujarnya.

Untuk diketahui, data yang dihimpun media ini sejak Desember 2020 hingga Maret 2021 (hari ini), warga Belu yang meninggal akibat Covid-19 tercatat sudah 23 orang.

Dari 23 orang warga itu, 19 orang meninggal di RSUD Atambua dan dimakamkan di TPU Masmae, desa Tukuneno, kecamatan Tasifeto Barat.

Sedangkan 4 orang warga lainnya meninggal di Rumah Sakit di luar kabupaten Belu atau kabupaten lain di NTT bahkan di luar NTT setelah ada upaya sendiri untuk mendapat pertolongan medis namun akhirnya tak tertolongkan (meninggal).

Laris Mataubana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini