Lintas FlobamoraNews

Manfaatkan Saluran Irigasi, Kades Lakulo Minta Warga Tanam Serentak

×

Manfaatkan Saluran Irigasi, Kades Lakulo Minta Warga Tanam Serentak

Sebarkan artikel ini
Petani Sawah Desa Lakulo Kecamatan Weliman Malaka

NTT-News.com, Malaka – Kepala Desa (Kades) Lakulo, Mikhael Seran Fahik meminta kelompok tani lahan basah di desa Lakulo untuk mengoptimalkan penanaman padi MT II sepanjang saluran air irigasi Benenai.

Selain itu kepala Desa Lakulo meminta secara rapat kepada semua kelompok tadi Desa Lakulo untuk melakukan penanaman serentak supaya memudahkan pengaturan air atau penyaluran air ke irigasi, karena berkaca kepada penanaman Padi MT I yang hampir gagal karena pengaturan air yang tidak seimbang.

Hal ini disampaikan Kades Lakulo di Desa Lakulo – Kecamatan Weliman – Kabupaten Malaka, Kamis (23/7/2020)

“Saya sudah meminta kepada kepada kelompok tadi lahan basah untuk segera melakukan penanaman padi MT2 supaya bisa mengoptimalkan air irigasi, karena MT I kemaren rata-rata petani lahan basah hampir gagal karna pengaturan air yang tidak seimbang, dan banjir kali motamoruk yang mengakibatkan 30 hektar padi yang terendam,” katanya.

Tambahnya, jumlah kelompok tani lahan basah Desa Lakulo ada 30, bantuan dari dinas pertanian berupa 28 traktor dan itu sangat membantu kelompok lahan basah yang ada didesa ini.

“Kita berharap agar air irigasi bisa lancar hingga Oktober saya yakin kita mendapatkan hasil yang memuaskan di MT II dan petani yang lokasi lahannya berada di depan saluran irigasi Benenai bisa manfaatkannnya dengan baik,” jelasnya.

“Kita akan koordinasikan dengan petugas pintu air di Malaka agar melakukan persediaan air irigasi di desa Lakulo dalam MT 2 tahun ini bisa lancar supaya kepercayaan diri petani dalam persiapan lahannya,” tuturnya lagi.

Untuk MT I tahun ini petani Lakulo menanam padi di atas 70 ha dalam MT 2 petani baru mengolah lahan sekitar 30 Hektar lebih.

Salah satu kelompok tani lahan basah Desa Lakulo “kebun jaya” baru melakukan penanaman pada hari ini Kamis, (23/7/2020) dikarenakan keterlambatan bagi pembibitan anakan padi.

“Kita sudah diperintahkan kepala desa untuk menanam 2 Minggu lalu tapi karena keterlambatan dalam pembibitan anakkan padi sehingga terjadi keterlambatan,” kata seorang petani. (ROMLI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *