KesehatanNews

Satu Pasien PDP asal SBD Dirawat di RSUD Waikabubak

×

Satu Pasien PDP asal SBD Dirawat di RSUD Waikabubak

Sebarkan artikel ini
Bupati Sumba Barat Daya, Kornelius Kodi Mete

NTT-News.com, Tambolaka – Satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dirawat di RSUD Waikabubak Sumba Barat, demikian disampaikan Bupati Sumba Barat Daya (SBD), sekaligus Ketua Umum Gugus Penanganan Covid-19 SBD dr. Kornelius Kodi Mete kemarin, Jumat 8 Mei 2020.

Menurut Kornelius, jika pasien tersebut positif covid-19 maka tugas utamanya adalah mengamankan pasien tersebut dan berupaya agar sehat kembali serta tidak menularkan ke orang lain lagi. “Dan kita akan tegas untuk memastikan orang lain tidak tertular,” tegasnya.

Dikatakan bahwa tegas tidak berarti tidak mencintai, namun siapa yang melawan akan ingatkan dengan kekerasan, “jika perlu kita menggunakan cambuk.” tegasnya.

Dikatakan pula bahwa pihaknya akan tugaskan gugus tugas penangan covid-19 untuk memantau lagi apakah pasien PDP ini positif atau tidak.

“Tetapi kita anggap saja dia positif sambil menunggu hasil swab. Kita akan lakukan wawancara ulang lagi, dia sudah berhubungan dengan siapa saja, sehingga setelah kita ketahui orang-orang yang sudah ditemui tersebut agar di karantina dan diberi edukasi,” ungkapnya.

Kepada orang-orang yang telah berhubungan dengan pasien tersebut agar dilakukan karantina mandiri dulu dengan penetapan protap-protap kesehatan. Selain itu, tim gugus penanganan covid tingkat kecamatan dan desa akan melakukan disinfektan dan pola hidup bersih selalu mencuci tangan yang ditekankan untuk dipatuhi oleh masyarakat.

Selain itu, diminta semua pihak agar terus memperketat pengawasan ODP dan orang–orang yang datang dari daerah terpapar virus corona serta seluruh masyarakat.

Namun Bupati juga menghimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap tenang dan harus waspadah dan ikuti anjuran protokol kesehatan. Gugus tugas akan bertindak tegas jika ada masyarakat yang melawan anjuran-anjuran Pemerintah.

Jika ada hal penting di luar sana, wajib pakai masker dan selalu cuci tangan menggunakan sabun dan semprotkan disinfectan.

“Terima kasih pada kawan-kawan yang sudah menciptakan teknologi yang menghasilkan air mengalir dengan sederhana, dan itu yang kita harapkan untuk dikembangkan di tengah masyarakat,” tuturnya lagi.

Penulis : Lorens

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *