NTT-News.com, Atambua – Belu salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berada di wilayah perbatasan negera zona merah pandemik Covid-19 yakni negara Timor Leste. Kedua wilayah ini langsung berbatasan darat. Hal ini rentan terhadap penyebaran covid-19 yang kapan saja bisa menyebar melalui negara tetangga tersebut, bisa melalui pintu perbatasan maupun lewat jalur tikus sehingga masyarakat Kabupaten Belu diminta untuk tetap waspada terhadap penyebaran virus corona atau Covid-19 walaupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 belum ada di Kabupaten Belu, namun jumlah Orang Dalam Pemantuan dan Pelaku Perjalanan Berisiko yang masih dalam masa pantauan masih tergolong banyak.
Data yang berhasil diperoleh NTT-News.com dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Belu, Kamis, 23 April 2020 Pukul 14:00 Wita menunjukkan, Pelaku Perjalanan Berisiko yang masih dalam masa pantauan sebanyak 420 orang dan ODP sebanyak 17 orang. Sedangkan ODP yang selesai masa pantuan sebanyak 50 orang dari jumlah 67 orang. Sementara, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 nihil di Kabupaten Belu.
Sehingga KSP Kopdit Pintu Air Cabang Fehalaran yang terletak di Ramancrus, Rt /Rw: 001 /001 Desa Fatulotu, Kecamatan Lasiolat yang merupakan salah satu kantor cabang yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Lasiolat dan Kecamatan Raihat menerapkan protokoler pencegahan Covid-19.
Ketua Cabang KSP Kopdit Pintu Air Fehalaran Paulus Kando Talo, S.Pd kepada media ini diruang kerjanya, Sabtu (25/04/20) mengatakan KSP Kopdit Pintu Air Fehalaran terus mendorong pengurus maupun anggotanya mematuhi protokoler yang disampaikan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah Kabupaten Belu.
Sejak dua minggu lalu, katanya, pihaknya melakukan protokoler social distancing di kantor cabang tersebut dengan cara menutup pintu depan dan membuka pintu belakang agar aktivitas anggotanya dipersempit walaupun pendapatan bulan ini masih berada di kategori minus dan petugas lapangan sejauh ini dinonaktifkan untuk membantu pemerintah daerah melakukan pencegahan dan pemutusan mata rantai covid 19.
“Kita untuk sementara waktu memang aktivitas di Kantor Cabang Fehalaran bagi pegawai tetap berjalan maksimal tetapi kita pakai sistem tutup pintu depan dan buka pintu belakang untuk mempersempit kehadiran anggota dalam jumlah banyak. Selain itu, untuk petugas lapangan sementara kita nonaktifkan untuk membantu pemerintah dalam pencegahan mata rantai covid-19 dalam artian boleh jalan tetapi tetap menerapkan prosedur pencegahan terhadap para petugas lapangan,” ujarnya.
ASN dan juga Mantan Kepala Sekolah Dasar itu mengungkapkan sejauh ini dirinya telah melakukan komunikasi dengan pimpinan di kantor pusat KSP Kopdit Pintu Air tentang penonaktif petugas lapangan dan mengikuti intruksi pemerintah.
Pihaknya juga telah menyiapkan air dan sabun serta menyiapkan masker bagi anggota tidak memiliki dan setiap anggota diwajibkan untuk memakai masker dan cuci tangan sebelum melakukan transaksi.
Selama masa covid 19 dirinya mengakui ada banyak kendala terlebih pada pembayaran tetapi dirinya telah menjelaskan kepada anggota bahwa tahun ini tidak ada pembayaran karena KSP Kopdit Pintu Air adalah lembaga swasta dimana uang tersebut dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Katanya, andaikan ditutup dan tidak bayar maka akan muncul persoalan pada pembayaran bunga uang anggota.
“Kita mengindahkan intruksi pemerintah tetapi secara intern kita tetap melakukan aktivitas kantor dengan prosedur penangan covid 19 yang cukup dengan motivasi kepada anggota walaupun ditengah covid 19 tetap aktivitas berjalan sesuai intruksi pemerintah dan untuk pinjaman angsuran tetap berjalan,” jelasnya.
Perlu diketahui KSP Kopdit Pintu Air Cabang Fehalaran memiliki aset data per bulan maret dengan angka sebesar Rp 9.626.885.975 (9,6 miliar) dengan anggota 1.960 orang dan pendapatan berada pada Rp 110.530.000.
Selain itu dirinya meminta kepada seluruh anggota untuk lakukan 5 hal,
Bantu hentikan virus corona:
1. Tangan cuci lebih sering
2. Siku untuk menutup mulut saat batuk
3. Wajah jangan disentuh
4. Jaga jarak aman
5. Usahakan di rumah saja atau boleh keluar jika punya keperluan yang sangat mendesak.
Penulis : Laris Mataubana