NTT-News.com, Kadula – Bupati SBD dr. Kornelius Kodi Mete dan Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S.Ip menyatakan akan memprioritaskan pembenahan birokrasi di 100 hari kerja terhitung sejak mereka menggelar Apel Perdana di Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumba Barat Daya.
Bupati SBD dr. Kornelius Kodi Mete usai Sidang Paripurna dan Pelantikan Anggota DPRD di Kantor DPRD Kabupaten SBD, Senin (9/9) menerangkan target 100 hari kerja kedepannya adalah bagaimana memastikan birokrasi berjalan efektif, tentunya membutuhkan pembenahan agar semua visi-misi Bupati dan Wakil Bupati SBD benar-benar berjalan maksimal dan sinkron dengan visi-misi Presiden dan Gubernur NTT.
“Walaupun tetap melanjutkan program yang ada di jabatan sebelumnya. Tentu apa yang menjadi Visi-misi kami akan menjadi skala prioritas guna membangun percepatan pembangunan skala menengah baik segi infrastruktur, pendidikan, ekonomi, kesehatan dan sejumlah sektor lainnya,” dr. Kornelis, Selasa (10/9) pagi.
Lanjut dr. Nelis, soal himbauan Gubernur NTT bahwa hubungan antar pemimpin di daerah harus dijaga, tentu akan menjadi rujukan bersama ke depan karena dapat selaras dan tetap sejalan mengemban amanah rakyat. “Kami ke depan selalu optimis akan Harmonis sebagaimana tagline 7 Jembatan Emas saat kampanye,” tuturnya.
Bupati menghimbau, Pasca Pilkada serentak maka dia harapkan suasana kekeluargaan masyarakat SBD kembali berjalan seperti biasa. Jangan ada jarak antar kelompok-kelompok sehingga tidak ada perbedaan antara pendukung dan yang tidak mendukung.
“Sebagai kepala daerah tentu memiliki tanggungjawab yang besar, karenanya diharapkan visi-misi dan program dapat selaras dengan visi-misi Provinsi dan Nawacita Presiden sehingga melalui potensi lokal diharapkan diolah dengan benar guna memacu pertumbuhan ekonomi daerah melalui koordinasi ke semua pihak.
Ia berjanji, program 100 hari kerjanya ke depan, terhitung sejak tanggal pelantikan hingga Desember 2019, langkah pertama yang dilakukan adalah pembenahan internal birokrasi pemerintahan.
“Mengawal dan mengawasi masalah Dana Desa (DD) yang selama ini banyak yang bermasalah. Saya berkeinginan seperti Tagline 7 Jembatan Emas seperti desa bercahaya, desa berair, desa yang berkekuatan pangan, desa aman tenteram, desa sehat dan desa pariwisata,” paparnya.
“Mimpi kami kedepan adalah Sumba Barat Daya menjadikan energi terbarukan, itu mimpi yang lalu, dan sekarang kami ulangi lagi mimpi itu dengan melakukan kemitraan semua komponen dengan memanfaatkan tenaga surya, tenaga angin, tenaga air, dan bio massa, agar semua rumah warga menjadi bercahaya,” tutupnya.
Penulis: Jusuf EP