NTT-News.com, Tabolaka – Demi mengembangkan kretifitas mahasiswa dan mewujudkan visi misi Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Weetebula gelar pentas seni yang melibatkan Mahasiswa-mahasiswi program studi Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD).
Pasalnya calon guru sekolah dasar itu dituntut untuk berkreasi dalam segala bidang. Kegiatan ini dilaksanakan di kampus STKIP Weetebula. Demikian dikatakan Ketua program Studi PGSD Heronimus Delu Pingge, M.Pd ketika ditemui media pada Sbatu, (15-06-2019).
Dikatakannya bahwa pementasan seni ini bertujuan untuk mengembangkan bakat dan kreatifitas mahasiswa calon Guru Sekolah Dasar. Serta melatih mahasiswa dalam merancang dan melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan diri. Sehingga pembelajaran dalam kegiatan pementasan seni jelas Heronimus akan menjadi salah satu modal atau pun refrensi bagi mahasiswa dalam menciptakan jiwa guru yang kreatif.
Hal ini juga menurut dirinya menjadi salah satu misi program studi PGSD dalam menyelenggarakan sistem pembinaan kemahasiswaan yang berkualitas dalam bidang penalaran, minat dan bakat. Serta kesejatheraan mahasiswa.
Heronimus menjelaskan bahwa Pensi ini juga memamerkan sejumlah peralatan dan proses pembuatan kerajinan tangan, model pembelajaran, fashion show. Hingga pementasan lagu-lagu khas daerah NTT. Serta disediakan tenda untuk memamerka hasil kerajinan tangan.
“Ya, kegiatan ini ada hubungannya dengan pendidikan muatan lokal di sekolah. Jadi tadi ada tarian dan juga peragaan busana dimana kain tenun yang digunakan adalah hasil tenun daerah NTT. Selain itu kegiatan ini adalah upaya untuk memberikan apresiasi dan pengakuan atas bakat dan potensi mahasiswa. Mungkin selama ini orangtuanya dan teman-teman mereka belum sepenuhnya tahu. Kegiatan ini menjadi salah satu ajang untuk para mahasiswa dalam meningkatkan minat dan bakat,” tutur Heronimus.
Lebih lanjut Heronimus menuturkan bahwa penyelenggaraan pentas seni dilakukan sekali dalam satu tahun. Untuk tahun ini, seluruh mahasiswa PGSD inisiatif dalam menyukseskan kegiatan tersebut. Menurutnya, bentuk inisiatif mahasiswa tampak terlihat dari berbagai persiapan yang disiapkan.
Dirinya mengharapkan supaya pembelajaran dalam kegiatan turnamen ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa dalam mengembangkan kreatifnya disekolah tempat mengajar kelak nanti.
“Hasil kerajinan tangan dari semua tim sangat bervariasi. Dalam pembuatan kerajinan tangan itu menggunakan bahan lokal seperti ranting bambu, alang, ranting kayu. Serta ada yang menggunakan bahan-bahan permanen lainnya,” jelas Heronimus.
Sementara itu, ditemui terpisah, salah seorang mahasiswa PGSD Maria Pada Haingu mengapresiasi turnamen pentas seni yang diselenggarakan kampusnya. mahasiswa STKIP asal Lamboya itu menyebutkan bahwa pementasan seni yang diselenggarakan kampusnya sangat membantu dirinya dalam mendalami nilai-nilai budaya tradisional NTT khususnya budaya pulau Sumba. Pasalnya dalam pementasan seni lintas kampus akan dipertunjukan ciri khas setiap budaya. Selain itu, menurut dirinya dalam pementasan seni juga memberikan pembelajaran baru.
Dirinya mengharapakan supaya perbedaan dalam budaya tidak menjadi simbol pemisah. Melainkan menjadi simbol persaudaraan dalam saling menghargai budaya dari daerah lain. Sebagai mahasiswa dirinya sangat gembira dalam mengikuti kegiatan ini. Menurutnya mahasiswa bisa mengembangkan bakat dan minat.
“puji Tuhan kaka, pensi hari ini dapat berjalan dengan baik. Kegiatan ini juga sangat membantu kami ketika menjadi seorang guru sekolah dasar. Apa lagi menjadi guru SD tidak terlepas dari seni budaya. Sehingga bagi saya, kegiatan ini tidak hanya semata mementaskan budaya, tetapi akan menjadi modal ketika mengajarkan siswa tentang kebuadayaan, serta menjadi metode yang baik dalam melakukan pembelajaran,”tutup dirinya. (Rian/PS)