Lintas FlobamoraNews

MDT-GTD Klaim Program Gratisnya, DAMAI Tanya Uangnya Dari Mana?

×

MDT-GTD Klaim Program Gratisnya, DAMAI Tanya Uangnya Dari Mana?

Sebarkan artikel ini
Para Paslon saat Mengikuti acara Debat Publik yang diselenggarakan oleh KPU SBD
Para Paslon saat Mengikuti acara Debat Publik yang diselenggarakan oleh KPU SBD

NTT-Newscom, Tambolaka – Debat Publik calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sumba Barat Daya (SBD) yang berlangsung sengit di Gedung Serba Guna (GSG) Weetebula itu penuh dengan intrik antar kandiat dan pendukung. Sepanjang acara, sesekali diwarnai dengan hura dan tawa sinis, yang mungkin pemaparan para calon dianggap berlebihan.

Markus Dairo Talu – Gerson Tanggu Dedo (Paket MDT-GTD), dalam paparan mereka, menyampaikan program revolusi pertanian apabila dipercayakan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) pada Pilkada 27 Juni 2018 mendatang.

“Kami akan tetap melanjutkan program revolusi pertanian, kita akan bagi alsintan gratis, handtraktor gratis, alat tenun gratis, beras gratis,” ungkap MDT saat debat kandidat, Sabtu, (24/03/2018) lalu.

Namun, saat itu juga, Pasangan Calon Bupati nomor urut 2, Dominggus Dama mempertanyakan beberapa program yang serba gratis itu. “Semua fokusnya kepada pertanian dengan gratis gratis dan gratis, setahu saya bahwa gratis adalah program Nasional. Kalau memang itu gratis diambil dari dana daerah dan berapa dana yang dikeluarkan oleh kabupaten SBD untuk membeli yang gratis-gratis itu?,” tanya lelaki yang akrab disapa D. Dama itu.

Terkait program gratis yang dia maksudkan, Markus mengakui bahwa program gratis itu tidak murni menggunakan APBD, namun ada bantuan dari pemerintah pusat berupa hand traktor yang dibagikan kepada masyarakat SBD, hand traktor merupakan bantuan Presiden Jokowi melalui program Nawacita.

“Ada bantuan hand traktor dari APBD 1 dan APBN bantuan bapak presiden waktu datang tahun lalu termasuk itu kita bagi gratis, karena ada uang, uangnya meningkat, kalau uangnya rendah kita tidak bisa lakukan,” jawab MDT.

Sementara wakilnya menambahkan, terkait program gratis, menurut Gerson Tanggu Dendo harus ada korelasi antara program pusat dan daerah. “Kita menganut sistem dekonsentralisasi-desentralisasi untuk membantu program pusat, oleh karena itu harus ada komunikasi yang sinergi dari tingkat pusat, tingkat provinsi dan di kabupaten,” tambahnya.

Debat kandidat ini dipandu Aser Rihi Tugu dari RRI Kupang dengan panelis Dr. Servolus Bobo Riti dari Kementerian Tenaga Kerja RI, Dr. Ever Hosan dari Litbang Pertanian Kupang dan Umbu Pariangu, S.Sos, M.Si dari Universitas Nusa Cendana Kupang. (Jep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *