
NTT-News.com, Kefamenanu- Menyongsong Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT dan Pemilihan umum 2019 mendatang, Panwaskab TTU gandeng insan pers, dan sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) mendiskusikan tentang prosedur pemilihan yang baik dan benar serta pengawasan dari Panwas.
Dikatakan Ketua Panwaskab TTU, Martinus Kolo yang didamping salah satu anggota Panwaskab TTU Godefridus M.D Usboko saat berdiskusi dengan beberapa elemen organisasi di Aula Panwaskab TTU, Jumat (15/12), Pihaknya mengungkapkan dalam perekrutan penyelenggaraan pemilu seperti KPU dan Panwas masih saja ada kecolongan dimana masih ada anggota partai politik yang ikut mendaftarkan diri.
” Waktu perekrutan Penyelenggara pemilu baik dintingkat KPU maupun Panwas kami sempat kecolongan ada satu orang pengurus parpol yang lolos seleksi namun sudah diberhentikan,” Ungkapnya.
Dilanjutkan Martinus, pelanggaran pemilu yang sering terjadi itu masyarakat yang belum punya hak untuk memilih dilibatkan dalam praktek politik praktis.
” Anak dibahawa umur saja sering dilibatkan dalam kampanye politik, bahkan PNS juga terlibat,” Jelasnya.
Disamping itu, Ketua Ikatan Wartawan TTU Yulianus Sikone mengharapkan kerja sama yang baik dengan berbagai pihak yang memiliki kewenangan untuk dapat mengawasi proses pemilihan dengan baik dan benar.
” Untuk mengantisipasi berbagai pelanggaran dalam proses pemilihan nanti, saya harap paswas bisa gandeng polisi dan wartawan dalam fungsi pengawasan pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT dan Pemilihan Umum 2019 mendatang,” Harapnya. (Peter)