NTT-News.com, Atambua – Rekor baru 23 orang terkonfirmasi Covid-19 di Atambua, Kabupaten Belu, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel swab kemarin di Laboratorium Biomokuler RSUD Prof. Dr. W. Z Johannes Kupang terdapat 23 warga Kabupaten Belu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari jumlah itu, sebanyak 20 pasien Covid-19 merupakan anggota Satuan TNI Kompi Komando Kavaleri (Kokav) di Lelowai, Desa Derok Faturene, Kecamatan Tasifeto Barat (Tasbar), dan masuk klaster Kavileri TNI.
Sementara tiga pasien Covid-19 lainnya adalah tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Gabriel Manek Atambua.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, dr. Joice Manek saat dikonfirmasi media ini, Rabu (25/11/2020) malam menjelaskan, data kasus baru Covid-19 ini baru diterima petang kemarin.
Menurut dr. Joice, ke-20 pasien klaster Kavileri TNI saat ini melakukan isolasi mandiri di markas mereka serta pihak Dinkes sudah berkoordinasi dengan Komandan Kompi (Danki) Satuan Kokav, dan sudah ada perintah komandan agar semuanya tidak keluar dari markas.
“Selama masa karantina mandiri itu, tim dari Dinas Kesehatan, Puskesmas setempat dan tenaga kesehatan TNI melakukan pemantauan dan turun ke markas untuk melakukan tracing terhadap orang-orang yang melakukan kontak langsung dengan pasien,” Kata Dr.Joice
“Pimpinan Danki sudah perintahkan semua anggota tidak boleh keluar sehingga memudahkan untuk tracing,” lanjutnya.
Dokter Joice menambahkan, pasien anggota satuan kavaleri ini akan dikawal ketat pengawasannya. Tim medis akan rutin melakukan kontrol di lokasi markas setiap tiga hari.
Joice juga menjelaskan bahwa, semua penghuni markas akan dilakukan swab untuk memastikan sejauh mana penularan di lingkungan markas militer itu. “Yang tidak bergejala dilakukan isolasi mandiri. Sementara untuk rencana pengambilan swab untuk kontak erat kami jadwalkan pada Jumat atau Sabtu ini,” jelas dr. Joice.
Sementara itu, lanjut dr. Joice, untuk tiga orang tenaga medis RSUD Atambua yang terdiri dari dua dokter dan satu perawat sementara ini sedang menjalani isolasi di ruang perawatan RSUD Gabriel Manek Atambua.
Karena ada tiga orang tenaga medis yang terpapar, kata dr. Joice, pihaknya sudah berkoordinasi untuk menutup sejumlah poli yang diduga perawatnya kontak erat dengan para pasien.
Sementara Direktur RSUD Gabriel Manek Atambua, dr. Helena Corpputy saat dikonfirmasi media ini via WhatsApp, terhadap tiga orang yang terkonfirmasi positif masih menunggu informasi pasti dari Dinas Kesehatan.
“Maaf saya belum dapat data resmi dan masih menunggu dari Dinkes,” ungkapnya.
Penulis : Laris Mataubana