
NTT-News.com, Kupang – Tak hanya masyarakat di Pulau Timor dan Pulau Sumba yang memberikan tanggapan positif tentang layanan Bank NTT di wilayahnya masing-masing. Kali ini masyarakat Nusa Bunga (Pulau Flores) juga memberikan tanggapan yang hampir sama.
Namun dari berbagai komentar dan tanggapan masyarakat, ada berbagai macam kritik dan saran pula yang disampaikan melalui media ini, dengan harapan Bank NTT bisa mendengar dan menanggapi kritik dan saran tersebut untuk dibenahi demi pemenuhan kebutuhan nasabah.
Nasabah Bank NTT dari Kabupaten Ngada, Maria Ngguwa ketika dimintai tanggapannya tentang layanan Bank NTT, menyampaikan bahwa pelayanan bank ini sudah semakin bagus, namun pengembalian kredit di Bank NTT ini masih menyulitkan masyarakat dengan sistim Anuitas.
“Pelayanannya terhadap nasabah pada umumnya sudah bagus, mulai dari security sampai ke teller sudah sangat mantap, hanya masalahnya perlakuan kredit dengan pengembalian sistim anuitas itu sangat mencekik, makanya kalau saya cenderung memilih berutang di Kooperasi ketimbang di Bank NTT,” kata Maria beberapa waktu lalu kepada NTT-News.com.
Menurut dia, pemberlakuan sistim pengembalian yang mengutamakan pengembalian bunga yang cenderung besar dari pada modal itu sangat mengikat kreditur sehingga pada suatu waktu nasabah tidak bisa melakukan peminjaman ulang karena utang modal masih sangat besar.
Dia berharap, agar kedepan managemen Bank NTT memperhatikan ini sehingga masyarakat mau memakai jasa bank ini sebagai bank pelayan kredit. Jika tidak maka masyarakat Flores hanya lebih melirik Kooperasi ketimbang Bank NTT, sebab Koperasi di daratan Flores semakin menggurita dan menjanjikan berbagai amacam keuntungan.
“Bisa saja nanti masyarakat hanya pakai Bank NTT untuk terima uang, terus kirim uang, abis itu mereka ke koperasi untuk menabung dan kredit di sana. Dalam persaingan yang ketat, Bank harus mampu membuat customer mendapat kepuasan atas kebutuhan dan keinginannya, Bank akan selalu hidup, berkembang dan mendapat keuntungan hal-hal ini diperhatikan,” tandasnya.
Pujian atas pelayanan Bank ini juga datang dari Ruteng, Manggarai oleh Nasabah atas nama Yosep Sukur, menurutnya pelayanan Bank NTT adalah pelayanan yang diimpikan oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur karena selalu cepat, tepat dan profesional.
“Disini saya belum pernah dengar ada masyarakat yang mengeluh karena kelamaan atau jenuh dengan pelayanan bank NTT. Jadi proses mereka itu cepat, benar dan akurat. Kemudian pelayanan mereka juga ramah, maka yang antri pun merasa nyaman,” paparnya.
Selain itu, dia juga mengakui bahwa Bank NTT di Manggarai merupakan Bank yang memiliki jaringan kantor, kas, dan USPD yang paling banyak dibandingkan dengan bank lainnya. “Inilah yang membuat Bank NTT bisa memberikan pelayanan yang sangat prima sekali, kami masyarakat NTT sangat bersyukur dengan kehadiran bank ini,” cetusnya.
Menurutnya Bank NTT adalah Bank pilihan terbaik untuk menabung, karena bank ini juga merupakan bank milik masyarakat yang wajib diperhatikan, karena bank milik semua orang NTT. “Menabung di bank, pilihan terbaik adalah menanbung bank NTT, karena bank ini adalah bank daerah yang pemiliknya adalah masyarakat NTT. Dan bank ini juga baik, banyak mensponsori kegiatan-kegiatan karitatif pemda,” ulasnya.
Soal ketersediaan fasilitas yang menunjang palayanan, dia menilai bahwa ketersedian fasilitas tersebut sudah sangat luar biasa, sedangkan yang menjadi kendala adalah penunjang lain dari fasilitas yang ada seperti listrik.
“Misalnya ATM sudah bagus adanya, tetapi yang jadi kendala adalah listrik. Kalau ada gangguan listrik baru ATM juga ikut terganggu. Mesin-mesin ATM juga simpel, sederhana tetapi cukup canggih dan mudah dipahami oleh masyarakat,” kata Yos.
Dia juga berharap, agar lebih memberi pelayanan yang tak terbatas dan bersaing dengan Bank Nasional lainnya, maka bank NTT perlu juga menyiapkan ATM Stor Tunai agar pelayanan tidak terbatas.
“Sekarang ATM stor tunai memang belum ada tapi saya yakin bukan belum ada, tetapi mereka juga sedang memikirkan, sehingga tidak kalah dengan teknologi bank lain. Saya harap juga Bank NTT bisa mengikuti perkembangan zaman dan teknologi seperti ATM tadi,” harapnya.
Sedangkan dari Maumere, Kabupaten Sikka, Hermin Kasim, mengeluhkan fasilitas penunjang transaksi keuangan, seperti ATM yang sering mengalami kendala. Sementara pelayanan di kantor Kas, Cabang maupun USPD pada umumnya sudah sangat memuaskan.
Dia berharap agar manajemen Bank NTT juga memperhatikan stabilitas mesin ATM, karena hampir semua masyarakat yang memiliki buku tabungan, juga memiliki Kartu ATM, dan pada umumnya masyarakat juga lebih banyak memanfaatkan mesin ATM untuk melakukan transaksi penarikan tunai.
“Saya harap supaya jangan tarik tunai saja untuk di ATM, coba dari Bapak-bapak pejabat Bank NTT juga memikirkan untuk mengadakan ATM Stor Tunai, sehingga terus mengurangi angka antrean di bank dan juga untuk melayani orang-orang yang tingkat kesibukannya sangat tinggi, sehingga di malam hari mereka masih bisa melakukan stor tunai,” tandas Hermin.
Sementara dari Flores Timur, Mikhael Cele Kedang, mengapresiasi gebrakan-gebrakan yang dibuat Bank NTT demi pelayanan yang prima dan kepuasan para nasabah. Baginya Bank NTT merupakan bank impian yang benar-benar hadir di tengah masyarakat, karena dipelosok kecamatan pun bank terebut dianggap hadir untuk melayani.
“Bank ini tidak salah mengusung tagline melayani lebih sungguh, karena bank ini ada di tengah masyarakat. Pelayanannya juga benar-benar iklas, karyawannya ramah, semua pasti senang sebab keramahan para karyawan membuat semua tenang,” cetusnya.
Bayangkan saja, katanya, pelayanan yang mau dibuka saat ini ada di Desa Lamalera. Ini bukti bahwa mereka memang ada sampai dipelosok. “Ini sangat positif, orang di kampung-kampung juga tidak perlu ke kota lagi untuk transfer uang buat anaknya yang sekolah maupun untuk menabung dan menarik uang. Bank NTT sudah semakin dekat dengan mereka,” tandasnya.
Namun dia menyarankan agar proses pelayanan kredit khusus di wilayah Flores Timur dan Lembata agar tidak memakan waktu yang cukup lama dan dipersulit, sebab jika lama dan mempersulit nasabah maka mereka akan berpikir bahwa ternyata berurusan dengan Bank itu susah.
Ketika pemikiran masyarakat ini mengarah pada sulitnya mendapatkan pinjaman maka mereka akan lebih memanfaatkan koperasi. “Kalau bisa ada program dari bank NTT untuk mempermudah pinjaman dari masyarakat kecil atau kelompok masyarakat yang memiliki usaha-usaha kecil. Bank NTT harus prioritaskan itu,” tutupnya. (Adv/tim)