Wulla Poddu, Ritual Syukur dan Memohon Berkah bagi orang Marapu

0
313
Ritual Adat Wulla Poddu di Sumba Barat
Ritual Adat Wulla Poddu di Sumba Barat
Ritual Adat Wulla Poddu di Sumba Barat

NTT-NEWS.COM, Waikabubak – Sumba Barat memiliki sejumlah upacara adat, salah satu diantaranya adalah Wulla Poddu yang digelar setiap bulan Oktober hingga November. Wulla Poddu berasal dari kata wulla, artinya bulan dan poddu berarti pahit. Jadi secara harafiah wulla poddu berarti bulan pahit.

Disebut pahit karena di sepanjang bulan itu ada sejumlah larangan yang harus dipatuhi dan serangkaian ritual yang harus dijalankan. Intinya Wulla Poddu adalah bulan suci bagi orang yang berkepercayaan marapu di Sumba Barat.

Wulla Poddu juga bukan hanya terjadi di Sumba Barat, tetapi juga ada di Sumba Barat Daya, namun ritualnya sedikit berbeda. Tetapi tujuannya sama, yakni mengucap syukur atas berkah hasil panen yang didapat sepanjang tahun berjalan dan meminta lagi berkah hasil panen yang melimpah untuk tahun yang akan datang kepada Mori Loda Mori Pada atau pemilik Hari dan Alam Sejagat.

Selama ritual berlansung, ada banyak pagelaran yang disampaikan para Rato, atau Imam Besar Marapu. Wulla Poddu dimanfaatkan sebagai sarana mengucap syukur, melanjutkan cerita tentang asal-usul nenek moyang orang Sumba Barat serta proses penciptaannya.

Acara ini hampir semua wilayah di Sumba Barat merayakan ritual. Di wilayah Lamboya kegiatannya berpusat di kampung Sidang dan Kadengar, di Wanukaka berpusat di kampung Kadoduku, di Tana Righu berpusat di Kampung Omba Rade, tetapi yang terbesar dari semuanya ada di wilayah Loli, yakni Tambera dan Tarung. Kedua kampung ini menjadi kampung sentral ritual Wulla Poddu.

Sepanjang masa Wulla Poddu banyak orang yang berburu Babi Hutan. Hasil buruan diserahkan kepada Rato sambil melantunkan tanya jawab dalam bentuk pantun adat. Babi Hutan yang pertama kali ditangkap biasanya menjadi indikator dari hasil panen.

Para Lelaki Pemberani Mengenakan Pakaian Kebesaran menuju Hutan untuk berburu Babi Hutan
Para Lelaki Pemberani Mengenakan Pakaian Kebesaran menuju Hutan untuk berburu Babi Hutan

Jika hasil buruan adalah Babi Jantan itu berarti hasil panen bakal memuaskan, namun Babi Betina yang sedang bunting menandakan hasil panen kurang baik, sementara jika Babi yang buru sempat menggigit orang yang memburunya berarti itu petanda bahwa akan ada hama tikus yang melanda persawahan warga.

Pada masa Wulla Poddu, selain sebagai masa mengucap syukur, namun pada masa itu pula para pemuda yang telah akil balik menjalani proses sunatan, dan selama beberapa hari para pemuda akan diasingkan ke alam liar untuk hidup mandiri sebagai tanda kedewasaan.

Jika anda ingin menyaksikan ritual keseruan ritual ini maka datanglah pada awal Bulan Oktober hingga akhir Bulan November. Pada awal bulan Oktober adalah masa awal persiapan memasuki Wulla Poddu dan pada Bulan November adalah masa persiapan penutupan Wulla Poddu. Pada masa-masa inilah anda akan menjumpai berbagai ritual unik yang jarang ditemukan di daerah lain. (Yunia)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini