NTT-News.com, Tambolaka – Wakil Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Marthen Christian Taka, S.IP melantik dan mengambil sumpah jabatan 26 orang Kepala Sekolah, SD, SMP dan Pengawas Sekolah pada Senin, 6 April 2020 di Rumah Jabatan Wakil Bupati SBD. Pelantikan dan pengambilan sumpah ini dilaksanakan sore hari pukul 16.38 wita.
Dari 26 orang kepala sekolah dan pengawas yang harusnya dilantik, hanya dihadiri oleh 18 orang terlantik. Pelantikan Kepala Sekolah dan Pengawas SD, SMP ini sesuai dengan Keputusan Bupati Sumba Barat Daya No: BKPSDM.821/65/SBD/IV/2020 tentang pengangkatan dan pemberhentian pengawas sekolah, kepala sekolah dasar dan sekolah menengah pertama Negeri dan Swasta lingkup pemerintahan Kabupaten Sumba Barat Daya
Dalam sambutan Wakil Bupati SBD mengatakan, bahwa setelah melantik dan mengambil sumpah para kepala sekolah dan pengawas agar memahami bidang tugasnya secara baik. Mutasi dan rotasi ini bertujuan untuk penyegaran dikalangan guru-guru untuk memperbaharui semangat dalam menjalankan tugas. Selain itu untuk merubah suasana dan lingkungan kerja.
Lanjut Cristian Taka, kemajuan pendidikan di Kabupaten Sumba Barat Daya harus selaras dengan salah satu program daerah sekarang ini, yakni 7 program strategis Kabupaten Sumba Barat Daya salah satunya adalah desa pintar.
“Harapan kita semua bahwa kehadiran guru terutama kepala sekolah menjadi terang, sehingga pada akhirnya misi kita dalam mencerdaskan anak bangsa ikut memberi warna tersendiri lagi di tengah masyarakat sehingga profesi kita tadinya menjadi misi yang semakin diyakini oleh masyarakat pada umumnya,” tuturnya.
“Tunjukanlah jiwa kepemimpinan saudara-saudara dalam mengelola sekolah dan bekerja sama dengan jajaran guru, demikian pula tugas pengawas sekolah perlu dilaksanakan secara baik oleh saudara-saudara sehingga bertumbuh kesadaran dalam diri setiap tenaga pengajar untuk memahami dan melaksanakan tugasnya dalam mendidik dan mencerdaskan peserta didik,” gugahnya.
Dalam kesempatan tersebut Chris Taka juga mengingatkan situasi yang dihadapi dunia saat ini yaitu wabah covid-19 yang sedang melanda Indonesia bahkan dunia. Ia meminta agar baik guru, kepala sekolah dan pengawas ikut memberikan sosialisasi pada masyarakat untuk mematuhi himbauan-himbauan dari pemerintah dan Protokol kesehatan.
“Kita semua harus ikut bertanggung jawab pada diri sendiri, anak didik, orang tua murid dan masyarakat untuk mematuhi himbauan pemerintah untuk belajar di rumah, bekerja di rumah, ibadah di rumah sampai dengan tanggal 21 April 2020. Kita harus bersama-sama perangi covid-19,” tandasnya.
Penulis : Jusuf