HukrimNews

Viral, Vidio Adu Mulut Buntut dari Permintaan Penambahan Daftar Pemilih di SBD

×

Viral, Vidio Adu Mulut Buntut dari Permintaan Penambahan Daftar Pemilih di SBD

Sebarkan artikel ini
Saat Sekcam Wewewa Barat dan Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) beradu mulut
Saat Sekcam Wewewa Barat dan Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) beradu mulut

NTT-News.com, Kupang – Viral di media sosial facebook dan WhatsApp, vidio perang mulut antara Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Elisabeth Ina Keke dan Sekretaris PPK, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Camat Wewewa Barat, Gideon Napu menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial beberapa hari ini khususnya di wilayah Sumba Barat Daya (SBD) dan sekitarnya.

Elisabeth yang akrab disapa Ina Keke itu, tampak marah-marah dan menunjuk-nunjuk ke arah Gidion Napu, demikian juga Gidion menunjuk-nunjuk Ina Keke. Di vidio itu tampak saling ancam dan adu mulut antara Ina Keke dan Gidion.

Ine Keke mengancam akan melaporkan Gidion terhadap ancaman dan perbuatan yang menurut Ine Keke melewati kapasitasnya mengurus Pekerjaan PPK di Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya. Gidion pun menimpali dengan mempersilakan Ina Keke untuk melaporkan dirinya.

“Selama ini ada dimana, kenapa sekarang baru ada? Ini kegiatan kami, Saya akan laporkan bapak, dan saya juga akan memberhentikan bapak dari jabatan,” tantang Ina Keke sembari berjalan meninggalkan Gidion.

Gidion menjawab dengan mempersilahkan dan akan mengikuti kemana saja Ina Keke melapornya. “Silahkan lapor,” timpalnya.

Wartawan media ini menelusuri cikal bakal terjadinya perang mulut antara Ketua PPK dan Sekretaris PPK sekaligus Sekretaris Camat Wewewa Barat, ternyata Buntut dari adu mulut itu lantaran keinginan penambahan data pemilih dalam pilkada SBD 2018 oleh sekretaris Kecamatan (Sekcam) Wewewa Barat, Gidion Napu. Akibatnya, ancaman laporan yang disampaikan Ina Keke benar dilakukan dengan melaporkan Gidion di Polsek Wewewa Barat.

Sekcam sekaligus sekretaris PPK itu dilaporkan oleh Elisabeth Ina Keke karena berulang kali melakukan intimidasi kepada Ina Keke. Intimidasi dilakukan secara langsung baik melalui bahasa verbal maupun Via seluler karena keinginan penambahan data pemilih kecamatan Wewewa Barat tidak diindahkan oleh Ketua PPK itu.

Ina Keke, yang ditemui wartwan di kediamannya di Desa Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, Senin, (19/03/2018) Pukul. 22.00 Wita, menuturkan bahwa secara spikologis dia terganggu dengan berbagai ancaman dan fitnahan yang dilontarkan oleh Gidion Napu kepada dirinya.

Bermula ketika pihak PPK melakukan Pencocokan dan penelitian (Coklit) di 20 Desa Wilayah Kecamatan Wewewa Barat. Kegiatan Coklit yang sedang berlangsung itu selalu ada upaya intervensi dari sang Sekcam Wewewa Barat.

Menurut Ina Keke, Sekcam Wewewa Barat itu tidak sepakat dengan data hasil coklit PPK di beberapa desa salah satunya di Desa Pero.

“Sekcam Wewewa Barat ini selalu intervensi selama kami PPK melakukan Coklit, bahkan dia sendiri turun ke desa-desa untuk bertemu dengan kepala desa. Kapasitas dia tidak pas untuk langsung ke lapangan,” tegas Ketua PPK itu.

Dia melanjutkan, laporan tahap pertama akhirnya Sekcam Wewewa Barat ini mulai melakukan intimidasi disertai ancaman kepada ketua PPK. Bahkan Sekcam itu mengancam untuk melaporkan kepada salah satu pasangan calon Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) untuk memecat dirinya sebagai ketua PPK Kecamatan Wewewa Barat.

“Saya diancam oleh Sekcam Wewewa Barat, Dia (Gidion Napu) bilang akan lapor saya ke Bapa tua, agar Bapa tua telfon Ketua KPUD SBD supaya memecat saya sebagai ketua PPK Kecamatan Wewewa Barat. Saya tanya Bapa tua itu siapa, dia jawab pokoknya bapa tua, karena saya tanya terus, dia Bilang MDT,” jelas Ina Keke.

“Saya sudah laporkan dia ke kantor Polisi Polsek Wewewa Barat, saya mau lihat Bapa Tua siapa yang dia maksudkan untuk memecat saya sebagai ketua PPK,” tegas Ketua PPK yang tampak sangat berani itu. (*/Jep)

Vidio adu mulut itu, bisa disaksikan melalui Chanel Youtube NTT-News.com atau tonton pada bilik Kanan media ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *