NTT-NEWS.COM, Kupang – Ratusan mahasiswa PGRI Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menggelar aksi unjuk rasa di depan markas Kepolisian Resor Kupang Kota soal Gelar Doktor Palsu yang digunakan Rektor PGRI dalam menandatangi ijazah alumni, berlangsung ricuh.
Massa yang menuntut penuntasan gelar Doktor palsu Rektor PGRI, Samuel Haning, ricuh saat salah satu koordinator aksi yang sedang berorasi di depan Mapolres Kupang Kota, dihalau oleh pendukung rektor PGRI Kupang, Samuel Haning, sehingga sempat terjadi saling tunjuk dan adu mulut.
Aksi tersebut menarik perhatian para pendemo lainnya, sehingga membuat situasi semakin memanas. Beruntung kericuhan berhasil dihentikan oleh anggota Kepolisian Resor Kupang Kota yang mengawal ketat aksi demo itu.
Untuk mengamankan situasi, polisi pun menggiring pendukung Rektor Samuel Haning masuk ke dalam markas Kepolisian Resor Kupang Kota, sedangkan para pengunjuk rasa diarahkan polisi untuk melanjutkan aksi mereka.
Koordinator aksi Inosentio Naitio, dalam orasinya menuntut agar pihak kepolisian segera menahan Rektor Universitas PGRI Kupang, Samuel Haning, karena sudah terbukti menggunakan gelar Doktor palsu yang diraihnya di Universitas Berkeley, Amerika Serikat yang diketahui merupakan Universitas bodong. (*)
