
NTT-News.com, Kupang – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Kupang menyebutkan bahwa tingkat penyebaran virus HIV dan AIDS di Kota Kupang sangat tinggi.
KPA mencatat, dari segi pekerjaan masih di dominasi pekerja swasta yakni 20 persen, disusul ibu rumah tangga sebesar 13 persen.
Sementara Pekerja Seks Komersial (PSK) sebesar 10 persen dan lain-lain 90 persen.
Untuk posisi pekerjaan lainnya yakni mahasiswa dan petani masing-masing 6 persen, sopir, buru, ojek, dan TNI masing-masing 5 persen serta pelaut hanya 4 persen.
“Kalau data per kecamatan untuk saat ini Kecamatan Maulafa masih berada pada posisi teratas yakni 19 persen, dan tiga kecamatan lain yakni Kecamatan Kelapa Lima, Oebobo dan Alak masing-masing sebesar 17 persen, serta Kecamatan Kota Lama dan Kota Raja masing-masing sebesar 15 persen,” ujar Manafe saat membuka kegiatan peningkatan kapasitas peliputan berita HIV dan AIDS bagi wartawan yang tergabung dalam Komunitas Jurnalis Peduli Aids (KJPA) di Kota Kupang belum lama ini.
Dia mengatakan, KPA Kota Kupang telah membentuk tim penjangkau Warga Peduli Aids (WPA) pasca penutupan lokalisasi Karang Dempel di Kecamatan Alak, Kota Kupang.
Pemkot Kupang telah membentuk WPA di 51 kelurahan dengan jumlah sebanyak 510 orang guna membantu penanganan HIV dan AIDS di Kota Kupang.
“Ini kebijakan pemerintah pusat 2019 wajib bebas prostitusi, maka KPA perlu membektuk WPA. Sudah 102 anggota WPA dilatih untuk menjadi penjangkau dan 102 anggota WPA menjadi pendamping,” kata Manafe.
Dia menjelaskan, anggota WPA yang telah dilatih menjadi penjangkau, bertugas melakukan pemantauan tempat-tempat yang dicurigai dijadikan tempat praktek prostitusi di wilayah masing-masing.
Selain itu, tim penjangkau juga akan melakukan pemantauan masalah HIV dan AIDS pada wilayah masing-masing. Jika ada warga yang dicurigai terkena virus HIV maka petugas dapat melakukan pendekatan guna dilakukan pemeriksaan VCT jika positif.
“Prostitusi boleh ditutup tetapi bisa saja akan muncul model prostitusi lain, sehingga upaya kewaspadaan dan pengawasan harus dilakukan,” pungkas Manafe. (*/rey)