NTT- News.com, Waikabubak – Telaga Bidadari Maharani atau masyarakat setempat menyebutnya Mauranni, mungkin belum banyak yang mengenal atau bahkan belum tahu. Telaga yang terletak di Desa Praibakul Kecamatan Wanukaka ini memang belum tersentuh penataannya selama ini dan besarnya potensi tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal. Hal itulah yang sebenarnya menjadikan Telaga Mauranni masih dibilang “Perawan” atau terselubung.
Spot-spot pariwisata di Sumba Barat pada umumnya sudah berkembang secara alami, tapi masih membutuhkan banyak pengembangan dari segi penyediaan fasilitas pendukung. Meski tak mudah, hal itu tetap harus dilakukan agar potensi pariwisata Sumba Barat meningkat.
Beragam potensi wisata yang ada di Sumba Barat akan terus dikembangkan dan dikuatkan. Untuk mewujudkan ini tidaklah mudah perlu dukungan pembangunan infrastruktur, baik dari pemerintah pusat maupun daerah menjadi sangat penting.
Tidak dipungkiri keterbatasan infrastruktur akan mempengaruhi perkembangan sektor pariwisata. Sebab, waktu wisatawan banyak habis dalam perjalanan ketimbang berada di lokasi tujuan, dan ini berpengaruh kepada banyaknya kunjungan ke sebuah lokasi wisata.
Dengan demikian diharapkan akan bisa lebih menjual, dengan mulai di bukanya akses jalan, komunikasi, alat transportasi, toilet dan sebagainya nantinya.
Hal tersebut sejalan dengan komitmen yang kuat melalui Visi Misi Bupati Sumba Barat dan Wakil Bupati Sumba Barat 2016-2021 di bidang pariwisata yang selama ini terus digenjot pengembangannya sehingga kedepan banyak potensi objek wisata atau dari sektor pariwisata dapat menyumbangkan Pendapatan Aset Daerah secara riil untuk Kabupaten Sumba Barat.
Wakil Bupati Sumba Barat, Marthen Ngailu Toni, SP, Senin (09/04/2018) lalu, ketika meninjau langsung lokasi telaga Maharani, mengatakan Telaga Bidadari Maharani atau Mauranni ini tidak kalah cantiknya dengan objek wisata lainnya, apalagi menurutnya telaga tersebut masih alami dan mempunyai keunikan tersendiri.
“Hari ini saya mendatangi lokasinya secara langsung dan melihat keindahannya, seperti apa nanti pengembangan dan penataannya kita akan dilakukan,” ungkapnya.
Wakil Bupati yang didampingi Kepala BAPPEDA Sumba Barat, Drs. Aloysius Seran, Kepala Bidang Bappeda, Berlian Weru dan Steven Bili mengatakan, pihaknya masih melakukan peninjauan untuk dibuatkan sitepland rencana pengelolaan dan penataan lokasi tersebut agar lebih tertata dan menarik bagi pengunjung namun tidak akan merubah atau menghilangkan keasliannya atau kealamiannya.
“Objek Wisata alam memang selalu menarik bagi pengunjung, kita akan menjadikan Telaga Bidadari menjadi salah satu tujuan wisata di daerah ini,” ujar Marthen Ng. Toni.
Sedangkan menurut Kepala Bappeda Sumba Barat, perencanaan penataannya akan dilakukan di tahun ini. Jika objek wisata ini telah ditata, maka bagi masyarakat sekitar pun akan diuntungkan.
“Nantinya beragam aktivitas wisata yang muncul di daerah itu dinilai menjadi angin segar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tidak hanya itu, ada perpindahan mata ekonomi dari sebelumnya sebagai petani dan menjadi pelaku wisata,” Ungkapnya.
Telaga Maharani atau Mauranni sendiri diyakini masyarakat setempat, merupakan salah satu titik kekuatan bumi dari sembilan titik yang ada, dan Telaga Bidadari ini juga diyakini kedalamannya tak terhingga atau masyarakat menyebutnya “tidak berdasar”.
Telaga Maharani juga dipercaya sebagai tempat bersemayamnya buaya putih sebagai raja buaya di Wanukaka dan kepercayaan yang paling diyakini oleh masyarakat setempat adalah tentang legenda, tempat Putri cantik Wanukaka bernama Maurani yang menenggelamkan dirinya oleh karena diperebutkan oleh banyak pemuda untuk memenangkan hati dan kecantikannya.
Karena sang Putri Maurani tidak menginginkan pertikaian para pemuda tersebut yang dapat berakibat perang besar antar suku maka sang putri rela mengorbankan dirinya dengan memasrahkan seluruh hidupnya kembali ke alam dan kepada Penciptanya. Itulah sebabnya telaga tersebut dikenal dengan nama Telaga Bidadari Maharani atau Maurani. (*/Yunia)