Lintas FlobamoraNews

Tambang Liar di Desa Bokong, Kris Apludgi Disebut Pencuri

×

Tambang Liar di Desa Bokong, Kris Apludgi Disebut Pencuri

Sebarkan artikel ini
Lokasi Penambangan di Sungai Bokong Kabupaten Kupang yang dilakukan Kris Aplugi
Lokasi Penambangan di Sungai Bokong Kabupaten Kupang yang dilakukan Kris Aplugi
Lokasi Penambangan di Sungai Bokong Kabupaten Kupang yang dilakukan Kris Aplugi

NTT-News.com, Oelamasi – Penambangan liar di Desa Bokong Kecamatan Taibenu Kabupaten Kupang yang dilakukan salah satu kontraktor menuai penolakan warga dan kecaman dari pemerintah setempat melalui dinas terkait yang menangani pertambangan.

Penolakan warga setempat behasil dilakukan dengan menutup secara paksa penambangan yang dilakukan kontraktor bernama Kris Apludgi, yang telah berhasil mengangkat bahan galian C sekitar 100 lebih ret tanpa ijin itu.

Kepala Dinas Pertambangan Kornelis Noke, kepada wartawan menegaskan bahwa penambangan yang dilakukan oknum, (Kris Apludgi) di Desa Bokong, Kecamatan Kupang Taibenu, Kabupaten Kupang, ialah tindakan pencurian.

Menurut Mantan Kadis Perijinan Kabupaten Kupang ini, di wilayah Kecamatan Kupang Tengah, dan Kecamatan Taebenu hanya satu ijin, dan akan baru selesai pada bulan September tahun 2016 ini.

“Desa Bokong bukan tempat penambangan. Kalau ada akitivitas disana, (Sungai Bokong) itu tindakan ilegal dan pencurian,” tandasnya.

Atas tindakan pencurian dan pelanggaran ijin ini, Noke mengaku bukan merupakan bukan merupakan kewenangannya, sehingga Ia menyarankan agar segera dilaporkan ke pihak berwajib agar ditindak sesuai aturan yang berlaku berdasarkan tindakan dan perbuatan pelaku pencurian.

“Lapor saja di polisi biar ditangkap orang itu. Hal ini seperti yang dikritik Dewan, (DPRD Kabupaten Kupang). Salah satu penyebab PAD Kabupaten Kupang tidak efisien adalah tindakan pencurian aset daerah,” jelas Noke

Kris Apludgi yang dihubungi wartawan untuk dikonfrontir dengan pernyataan warga dan Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Kupang soal penambangan di Sungai Desa Bokong yang dilakukan pihaknya, tidak memberikan jawaban yang detail bahkan Kris langsung mematikan telepon dengan wartawan media ini. (George)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *