KesehatanNewsParlamen News

Tak Diperhatikan Tenaga Medis, Bocah Keracunan Meninggal Dunia

×

Tak Diperhatikan Tenaga Medis, Bocah Keracunan Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini
Yakobertus Seran
Yakobertus Seran
Anggota DPRD Kabupaten Kupang Yakobertus Seran

NTT-News.com, Oelamasi – Martin Kase bocah berusia 3 Tahun, asal Oemanunutono, Desa Nunmafo, Kecamatan Am’abi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang kembali pulang ke pangkuan sang khalik lantaran tidak mendapat pertolongan medis. Anak dari ibunda Akri Kase, ini mengalami nasib malang akibat mengkomsumsi buah beracun.

Dikisahkan Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Yakobertus Seran, kepada wartawan, Kamis, (25/08), kejadian tersebut berawal ketika Martin bersama kakak perempuannya mengkonsumsi salah satu jenis buah bunga kuning yang kebanyakan tumbuh di hutan, pada hari Senin, (22/08) lalu.

“Mereka ada dua orang, satunya baru disemayamkan kemarin sementara satunya masih sakit. Awalnya karena keracunan buah bunga kuning itu, mereka dilarikan ke Puskesmas Oemanununtono. tapi, para bidan dan perawat tidak berikan pertolongan, malah asyik nonton TV. Kemudian, orang tua kecewa dan membawa pulang Marthin dan akhirnya meninggal,” ungkap Bertus kepada media ini, Rabu, (24/08) di Gedung DPRD Setempat.

Persoalan seperti ini harus menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah agar lebih bijak memperhatikan tenaga medis yang tidak benar-benar serius bekerja untuk melayani pasien.

“Sebagai wakil rakyat saya akan panggil petugas medis, terutama petugas piket dan Kepala Puskemas. Hal ini juga saya akan minta Kadis Kesehatan supaya segera memberikan sanksi tegas kepada bidan dan perawat di Puskesmas itu,: tegasnya.

Terpisah, Kepala Puskemas Oemanununtono, Remegius Gunas kepada wartawan via HP membenarkan hal itu terjadi. Namum berkaitan dengan ketiadaan pelayanan para petugas medis yaitu bawahannya tidak benar.

“Iya ade. Yang keracunan buah itu ada dua anak, yang satu Selvi Kase, kemudian yang satu Martin Kase yang meninggal akibat makan buah hutan itu. Sempat ke puskemas dan kita sudah beri pelayanan dan ingin rujuk ke RS Naibonat tapi keluarga menolak. Saya juga sudah kasih laporan terkait hal ini ke Pak camat,” jawab Remegius. (George)

Parlamen News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *