NTT-NEWS.COM, Kupang – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya menyatakan menolak keras masuknya faham radikal ISIS ke daerah yang dia pimpin itu. Hal tersebut diungkapkan Lebu Raya terkait dengan ditemukannya sejumlah warga terduga jaringan ISIS di Pulau Rote dan Adonara, Flores Timur beberapa waktu lalu.
“Kami tidak setuju ada ISIS di NTT. Atas nama warga NTT kami tolak ISIS,” tegas Frans kepada wartawan, Senin, (30/3) di Kupang usai menghadiri acara di RRI Kupang.
Hingga saat ini, lanjut Lebu Raya, tidak ada ISIS di NTT. “Yang ditemukan beberapa waktu lalu di dua daerah itu, bukan ISIS, tapi jamaat Tabligh yang menyiarkan agama Islam di pelosok-pelosok daerah ini,” tegasnya.
Dia mengatakan, pihaknya telah membangun kesepakatan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk memantau dan menjaga masuknya ISIS di daerah itu. “Semua jaringan dikerahkan untuk menjaga dan memantau ISIS masuk di NTT,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aparat kepolisian di Flores Timur mengamankan 10 warga Banglades yang diduga terlibat ISIS, selang beberapa lama, polisi kembali amankan warga 11 warga asal Klaten dan Malaysia di Pulau Rote yang juga diduga terkait jaringan ISIS.
Namun informasi sesuai hasil interogasi polisi, beberapa orang yang diduga ISIS itu adalah Jemaah Tabliqh yang menyiarkan daqwah agama Islam di pelosok-pelosok daerah. (rey)