
NTT-News.com, Waikabubak – Rapat evaluasi Dewan Evaluasi Kota (DEK) Kabupaten Sumba Barat yang membahas tentang kebersihan Kota Waikabubak pada Kamis, (04/05/2017) pagi di Aula Kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH), turut hadir dalam rapat tersebut adalah ketua DEK Samuel K Hero, Ketua Tim penggerak PKK Kabupaten Sumba Barat, Plt Kepala BLH Ir.Yohanis Lubalu,M.Si, serta anggota DEK.
Dewan Evaluasi Kota Kabupaten Sumba Barat melakukan Studi Banding (Stuban) ke Babupaten Badung, Bali demi membahas kebersihan kota, kegiatan studi banding yang dilaksanakan pada tanggal 10-14 April 2017 lalu di Kabupaten Badung Provinsi Bali.
Rapat tersebut dilaksanakan untuk mengevaluasi kebersihan Kota di Kabupaten sumba Barat, seperti pembangunan pengolahan lingkungan hidup, untuk melihat standar kebersihan lingkungan masyarakat serta penataan kota dan pengolahan persampahan.
Ketua DEK Samuel K. Heo dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa kebersihan yang sudah diterapkan di Sumba Barat sudah berjalan Namun, masih minim pengawasan, sehingga masyarakat seenaknya membuang sampah tidak pada tempatnya.
Dia berpendapat bahwa untuk menjadikan Waikabubak sebagai kota yang bersih maka diperlukan perda yang mengatur masyarakat. “Untuk membahas itu harus membutuhkan waktu yang tepat untuk dikaji bersama sehingga kota Waikabubak menjadi kota yang bersih, indah dan harmoni,” ungkap Samuel.
Dia juga berharap agar kegiatan tersebut segera dilakukan koordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Sumba Barat terkait lokasi – lokasi pemantauan. “Demi jalannya kegiatan ini, kita harus melakukan pertemuan dengan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa Tenggara Timur,” tandasnya.
Dalam laporan, Plt. Kepala BLH Ir. Yohanis Lubalu,M.Si menyatakan bahwa hasil studi banding merupakan acuan Kabupaten Sumba Barat yang menjadi kabupaten yang bersih, indah, nyaman, dari kotoran sampah.
Yohanis juga mengatakan bahwa selama ini sudah dilakukan bagaimana membuat kota Waikabubak menjadi Kota yang bersih, tetapi kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya masih sangat minim.
“jadi kegiatan studi banding ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja Dewan Evaluasi Kota, kegiatan ini untuk menambah wawasan dan mengadopsi inovasi-inovasi baru dari tempat yang di kunjungi terkait penataan kota,” pungkasnya. (Yunia)