NTT-News.com, Tambolaka – Rupanya, harapan masyarakat untuk melanjutkan perjuangan MDT-DT harus pupus sampai disini. Markus Dairo Talu (MDT) memilih untuk mendaftar menjadi calon Bupati SBD periode 2018-2023 tanpa membawa Wakilnya Dara Tanggu Kaha (DT) ke Partai Hanura, PLAN dan PDIP pada Senin 10 April 2017 siang tadi.
Setelah Markus mendaftar di beberapakali partai tersebut, tak ketinggalan, Dara Tanggu Kaha yang merasa ditinggalkan pasangannya, juga Resmi mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Bupati Sumba Barat Daya di Kantor DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sumba Barat Daya (SBD).
Berkaitan dengan hal ini, nampaknya pasangan MDT-DT bakal “cerai” atau yang lazim disebut oleh masyarakat SBD “Pisah ranjang” politik. Sebab dalam sambutan Dara Tanggu Laga saat itu menyatakan bahwa dirinya juga ingin menjadi Bupati SBD.
“Saya hanya berniat untuk menjadi bupati, agar lebih bekerja keras membawa perubahan untuk Kabupaten SBD, saya berharap agar PAN bisa mengakomodir keinginan yang tulus ini untuk perubahan SBD,” jelasnya.
Dirinya yakin apabila terpilih sebagai Bupati SBD akan bekerja sama dengan seluruh jajaran dan masyarakat untuk mengsejahterakan masyarakat. “Saya hanya ingin bekerja untuk melayani masyarakat,” tegasnya.
Dirinya mengharapkan agar Gerindra dan PAN bisa berkoalisi untuk memenangkan Pilkada SBD. Ketika hendak ditanyakan oleh media ini kenapa tidak berpasangan dengan MDT dan memilih berpisah, dirinya engan menjawab dan buru-buru keluar dari sekretariat PAN SBD.
“Saya lagi sibuk, nanti ajah yah,” jawab DT sambil tersenyum.
Salah satu masyarakat Sumba Barat Daya (SBD) yang tidak mau namanya dikoran mengatakan sangat tidak percaya dengan kabar yang diperoleh hari ini bahwa, Markus Dairo Talu (MDT) datang mendaftar ke PAN, HANURA, dan PDIP tanpa membawa Bakal Calon wakil Bupati Sumba Barat Daya.
Sementara menurutnya masyarakat SBD menginginkan agar Pak Markus Dairo Talu kembali bersama Dara Tanggu Kaha untuk MDT-DT jilid II sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati SBD periode 2018-2023. (FBL)
