Lintas FlobamoraNews

Siswa Penerima Dana PIP Dipersulit, Jefri Siap Tempuh Jalur Hukum

×

Siswa Penerima Dana PIP Dipersulit, Jefri Siap Tempuh Jalur Hukum

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi
Ilustrasi
Ilustrasi

NTT-News.com, Kupang – Siswa-siswa penerima Dana dari Program Indonesia Pintar (Beasiswa PIP) yang mendapat penolakan dari pihak Sekolah dan pihak perbankan yang ditunjuk untuk menyalur Beasiswa tersebut, akan mendapat bantuan pendampingan hukum anggota Komisi X DPR RI, Jefri Riwu Kore yang selama ini terkenal getol memperjuangkan para siswa dari Kota Kupang untuk mendapatkan beasiswa itu.

Pernyataan ini disampaikan Jefri menanggapi adanya orangtua siswa yang mengeluhkan birokrasi pencairan beasiswa tersebut yang terkesan mempersulit para para siswa penerima beasiswa yang notabene diperjuangkannya.

“Kami akan mengambil langkah Hukum, karena itu adalah uang negara yang diperuntukan bagi seluruh Siswa-siswi di Indonesia dan NTT. Kenapa Di kota Kupang saja yang mempermasalahkan penyaluran beasiswa ini, sedangkan dareah lain menerima tanpa mempermasalahkannya,” ujar Calon Wali Kota Kupang ini, Rabu 13 Juli 2016.

Jeriko Kembali menegaskan, kalau para kepala sekola dan pihak bank tidak melanyani para siswa itu dengan alasan karena belum ada surat resmi dari kementrian pendidikan dan kebudayakan, maka dirinya akan bersama dengan para orangtua siswa untuk menempuh langkah hukum.

“Itu kan sudah di bagikan ke sekolah-sekolah di seluruh Kota Kupang, tetapi ada sekolah yang selalu tidak mau memberikan surat keterangan bagi siswa yang namanya sudah keluar sebagai penerima beasiswa,” kata Jefri.

Jefri menilai ini, hal tersebut seharusnya tidak terjadi, karena apa yang mereka dapat itu merupakan hak mereka. Mereka adalah warga Indonesia juga yang layak memperoleh beasiswa itu.

“Anak-anak kita sudah dibantu. Anak-anak pada senang karena dapat beasiswa PIP, tapi setelah mereka ke sekolah minta surat keterangan malah mereka dipersulit dan dari pihak sekolah tak mau memberika surat keterangan,” ujarnya lagi.

Dia mengatakan bahwa saat ini para orangtua siswa dan siswa sendiri sangat kecewa, tetapi juga harus berani mengambil langkah untuk membuktikan siapa yang membohongi mereka. “Dengan penolakan ini, seolah-olah kami ini penipu dan pembohong, sebenarnya siapa yang bermain dibelakang ini, kita tunggu saja setelah kami menempuh jalur Hukum,” tandasnya. (NG/rm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *