NTT-NEWS.COM, Kupang – Ketua DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT), Anwar Pua Geno bersama jajaran Komisi IV DPRD NTT, melakukan sidak ke PLTU Bolok Rabu, 18 November 2015. Sidak dadakan ini dilakukan karena gerah dengan pemadaman listrik yang tidak beraturan selama beberapa hari ini.
Sidak tersebut dimulai dari lokasi Gardu Maulafa, disana Anwar menanyakan alasan dari pemadaman yang tidak beraturan beberapa hari ini. “Kami sebagai wakil rakyat harus tau persoalan yang ada pada management PLN. Dan masyarakat juga perlu tau karena ketika terjadi pemadaman yang terus menerus membuat kepanikan di masyarakat,” tanya Anwar.
Pada saat itu juga Anwar meminta agar November dan Desember tidak ada lagi pemadaman listrik, karena pada bulan itu umat kristen akan merayakan hari besar keagamaan dan hari-hari besar lainya jadi segera dilakukan pemulihan dan mencarikan solusi terhadap kendala yang dialami PLN Area Kupang.
Menyikapi pertanyaan dan permintaan Ketua DPRD NTT, pihak PLN yang diwakili, Doni menjelaskan bahwa alasan pemadaman ini tidak ada unsur kesengajaan dari pihak PLN, tetapi masalah Travo gardu utama mengalami ganguan internal dan mengakibatkan terjadinya pemadaman.
“Masalah internal yang dialami travo ini juga kami tidak tau, tiba-tiba saja berbunyi dan dengan sendirinya mati. ketika kami periksa masalahnya, kami juga tidak menemukan adanya masalah tersebut, masalah ini biasa kita sebut Black Out,” jelas Doni.
Pada saat terjadi black out, lanjutnya, maka harus diikuti lagi mekanisme yang ada untuk pemulihan PLTU, sehingga untuk mengantisipasi pemadaman yang berlangsung lama kami pihaknya telah menyiapkan mesin genzet khusus untuk memompa air dan mengisi PLTU.
“Musti di pompa untuk menyuplai air agar bisa beroperasi lagi dan ini membutuhkan daya-daya luar yaitu dengan upaya memasang Genzet 3 mega watt, jadi pada saat gangguan total seperti ini mesin genzet start duluan untuk mengisi PLTU,” tambah Doni.
Menanggapi sanggahan dan penjelasan Doni, anggota DPRD NTT, Thomas Tiba menanyakan apakah managemen PT PLN sudah memilik alternaltif lain untuk mengatasi pemadaman yang dinilai sangat mengecewakan masyarakat umum pada sepekan ini?
Doni mengatakan, bahwa kasus pemadaman itu merupakan musibah besar yang menimpa pihaknya karena mekanisme yang dijalankan gagal karena tegangan yang disuplai belum mampu memenuhi kebutuhan 10,5 Volt. “Jadi kami sedang berusaha untuk melakukan perbaikan pada bagian yang mengalami kerusakan ini,” ujar Doni lagi. (lorens)