NTT-News.com, Sabu – Garam dari Kabupaten Sabu Raijua (Sarai) kini mulai menjadi rebutan beberapa wilayah di luar Provinsi NTT. Tiga wilayah yang kini menjadi tujuan garam dari Sabu Raijua yakni Surabaya, Pontianak dan Makasar. Pengangkutan garam pun ada yang menggunakan Tol Laut adapula yang menggunakan kapal barang.
“Tadi ada kapal yang sudah mulai angkut garam dengan tujuan Pontianak. Sudah sandar di Dermaga Seba untuk mengangkut sekitar 1.600 ton garam curah,” kata Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome, Sabtu, (6/8/2016).
Dia mengatakan permintaan garam curah dari Sabu cukup tinggi namun mengalami kendala angkutan dan cuaca yang sering tidak stabil. Untuk itu Pemerintah setempat memanfaatkan betul transportasi Tol Laut maupun kapal barang yang memang sengaja datang untuk mengangkut garam.
“Saat ini permintaan cukup tinggi terutama dari Pontianak dan Surabaya. Tai sekali lagi kta terendala dengan angkutan serta sarana seperti Dermaga yang belum bisa disinggahi oleh kapal dengan muatan besar. Selain itu cuaca juga menjadi hambatan sehingga kita tidak bisa memenuhi permintaan dari luar,” ungkap Dira Tome.
Untuk pengangkutan garam kali ini lanjut Dira Tome, kapal berlabuh di dermaga Seba. Hal ini untuk memperpendek jarak karna garam yang diangkut berasal dari tambak di Mehara, Ledeana dan Kolouju.
“Mulai sekarang kita bagi supaya jarak angkut lebih pendek dan hemat BBM. Selain itu kita juga berpikir tentang para buruh yang ada. Jika semua garam harus keluar dari Dermaga Biu di Sabu Timur maka kasian juga para buruh yang ada di Dermaga Seba,” jelasnya.
Dira Tome juga menjelaskan bahwa pihaknya telah berulangkali meminta kepada pemerintah pusat supaya Dermaga yang ada di Sabu Raijua dikembangkan. Pasalnya dengan panjang dermaga yang ada saat ini tidak memungkinkan kapal besar untuk sandar dan memuat komodoti dalam jumlah besar.
“Dermaga yang ada ini tidak bisa untuk kapal besar. Kalaupun dipaksakan maka kapal bisa karam karna dermaganya terlalu dangkal. Untuk itu kita minta kepada pemerintah pusat supaya dermaga yang ada di buat panjang lagi supaya kapal besar bisa sandar dan bisa muat dalam kapasitas yang banyak,” harap Dira Tome. (*/jrg/rey)