Lintas FlobamoraNews

Setelah Dapat Kapal, Gubernur NTT Minta Helikopter SAR

×

Setelah Dapat Kapal, Gubernur NTT Minta Helikopter SAR

Sebarkan artikel ini
Gubernur NTT Frans Lebu Raya
Gubernur NTT Frans Lebu Raya

NTT-NEWS.COM, Kupang – Setelah mendapat Kapal Search and Rescue (SAR), Gubernur NTT Frans Lebu Raya juga meminta sebuah Helikopter kepada Badan SAR Nasional. Permintaan tersebut disampaikan mengingat topografi Provinsi NTT yang terdiri dari wilayah kepulauan, sangat membutuhkan helikopter tersebut.

“Kalau boleh kami diberi lagi sebuah helikopter, karena Provinsi NTT merupakan daerah kepulauan dan sangat membutuhkan helikopter,” kata Frans Lebu Raya saat memberi sambutan pada acara serah terima Kapal Nasional (KN) SAR Antareja Selasa, (24/11/2015) pagi.

Menurut dia, Helikopter sangat dibutuhkan, karena Provinsi NTT yang terdiri dari 1190 pulau itu membuat sebagian besar masyarakat menggunakan tranportasi laut sebagai alat penyeberangan sehingga rentan terjadi kecelakaan diperairan NTT.

“Sebagian besar masyarakat NTT menggunakan transportasi laut, dan sering terjadi kecelakaan laut, sehingga kita butuh helikopter agar tim SAR lebih cepat bergerak membantu korban,” ujarnya.

Menanggapi permintaan Gubernur NTT, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI, FHB. Soelistyo, S.sos mengatakan, Basarnas sangat siap membantu namun harus melalui tahapan dan tergantung pada keputusan DPR.

”Kami siap membantu tapi itu tergantung keputusan DPR RI, jika Komisi mitra dari Komisi V menyetujui maka pasti permintaan ini akan terpenuhi,” ujarnya

Basarnas Sebagai organisasi pemerintah kata dia, mempunyai tanggung jawab penuh di bidang pencarian dan pertolongan. Basarnas terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan pelayanan SAR secara bertahap, baik itu segi Sumber Daya Manusia (SDM) maupun sarana prasarana. “Kami berusaha tingkatkan SDM dan sarana prasarana kami,” pungkasnya.

Sementara ketua Komisi V DPR RI, Farry Djemi Francis yang juga ikut dalam acara serah terima KN SAR Antareja itu, mengatakan bahwa permintaan Gubernur NTT dapat dipenuhi apabila diusulkan oleh mitra kerja dari Basarnas, namun tetap melalui proses pembahasan di komisi V DPR dan Badan Anggaran.

“Usulkan saja anggarannya, nanti kita akan bahas lagi di Komisi dan di Banggar (Badan Anggaran),” kata Farry. (rey)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *