NTT-Nws.com, Marokot – Rombongan paket Damai kembali menyusuri dusun-dusun di wilayah perbatasan, kali ini dilakukan di Desa Marokot, tepatnya Kampung Doka Billa dusun 4, dusun yang berbatasan antara Desa Bukambero dan Desa Marokot dan merupakan daerah yang sulit dijangkau dengan waktu singkat lantaran daerah tersebut masih tergolong sangat terisolir dari pembangunan.
Demi melihat secara langsung kondisi masyarakat di pedalaman Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) yang sulit terjangkau, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Dominggus Dama – Kornelis Tanggu Bore mengunjungi tetap rela menjangkau yang jarang dijangkau pejabat negara maunpun pejabat teras Kabupaten Sumba Barat Daya.
Di wilayah perbatasan itu, Dominggus Dama dan Kornelis Tanggu ore sudh banyak menerima keluhan dan aspirasi rakyat soal pembangunan yang nampak kurang diperhatikan dan jauh dari ketimpangan biasanya. Sementara di Desa arokot, dusun 4 wilayah perbatasan Bukambero dan Marokot itu, DAMAI juga menerima keluhan dan masukan yang hampir sama, seolah dianaktirikan dari pembangunan dan akses infrastruktur jalan.
Markus Ngongo Malo, pada saat itu menuturkan bahwa selama ini Desa Marokot yang lebih khusus dusun 4 belum mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten, khususnya jalan, sehingga akses transportasi ke kabupaten terhambat. Oleh karena itu, dia berharap jika paket Damai terpilih menjadi pemimpin SBD untuk memperhatikan wilayah-wilayah perbatasan dari sisi pembangunan infrastruktur.
“Kami disini, seperti dianaktirikan, jalan kami rusak parah dan tidak diperhatikan sementara kami memiliki hasil pertanian yang cukup memadai untuk dijual di Kota tapi akses jalan sangat sulit, sehingga membutuhkan biaya yang mahal untuk membawa hasil pertanian kami ke kota. Kalau DAMAI terpilih tolong perhatikan kami orang kecil. Kami pastikan bahwa kami akan pilih D. Dama dan Kornelis Tanggu Bore,” tandas Markus, Selasa 3 Maret 2018.
Mendengar keluhan dan isi hati masyarakat setempat, Pdt. Marthen Nono yang ikut hadir bersama pasangan calon Bupati SBD nomor urut 2 ini menuturkan bahwa kehadiran Dominggus Damma di kampung itu untuk melihat secara langsung kondisi yang dirasakan Ole mila Ole Dengo.
“Kehadiran Dominggus Dama dan Kornelis Tanggu Bore disini ingin melihat secara langsung apa yang dirasakan Ole Milla Ole Dengo di daerah pedalaman ini. Jadi apa yang disampaikan sudah direkam secara baik oleh mereka, dan itulah tujuan kedatangan paket nomor 2 disini,” tandasnya.
Diwaktu yang sama Pdt. Soleman Lende Dappa menyampaikan bahwa untuk membela ole mila ole dengo D. Damma (Sapaan Dominggus Dama) tidak mau hanya mendengar dari orang lain tapi ingin lihat langsung penderitaan dan kebutuhan ole mila ole dengo dan ingin tahu apa yang menjadi penyebab warga menjadi miskin.
Dan semua ini akan dicatat disetiap tempat dan titik tujuan, agar jika saat terpilih nanti, ini menjadi perencanaan untuk perbaikan dalam proses pembangunan Kabupaten Sumba Barat Daya ke depan. Sehingga harkat dan martabat ole milla ole dengo lebih baik dan tidak ada lagi warga yang terpinggirkan.
“Blusukan yang dilakukan oleh Paket Damai ke daerah pedalaman yang jarang dijangkau oleh pemerintah bukan sekedar meraih pencitraan belaka tetapi ini bukti keseriusan Beliau Ingin memperjuangkan nasib Ole Milla Ole Dengo,” tegas Pdt. Soleman Lende Dapa yang juga selaku Ketua Tim Pemenangan Paket Damai.
Sementara Calon Bupati SBD nomor urut 2, Dominggus Dama menjelaskan 9 program unggulannya bahwa menjelaskan bahwa dirinya adalah orang Teknik yang paham dan ahlinya air bawah tanah dan ahli penerangan dengan menggunakan energi matahari.
Sedangkan masyarakat setempat meminta 3 hal kepada Paket Damai jika terpilih nanti, yaitu perbaikan sarana prasarana Jalan, air dan pendidikan. Tiga hal ini sampaikan. Oleh Markus Malo Ngongo selaku perwakilan warga Doka Bila. (Jep/ah)