NTT-News.com, Ende – Setelah melakukan perjalanan panjang dari ujung Aimere menuju Flores timur dan Lembata, Ir. Marthen L. Dira Tome atau yang akrab disapa MDT akhirnya sampai di titik nol Cabo da Flora, Ende sebelum menuju kota – kota lain di timur pulau bunga untuk menggali potensi yang ada di pulau berjuluk nusa bunga.
Dira Tome bersama istrinya dan rombongan tiba di Ende sekitar jam 11.00 WITA (28/09) dan langsung mengadakan tatap muka dengan masyarakat Ende di kawasan Kali Mati, Kota Ende.
Antusisme masyarakat berbondong – bondong datang untuk bertemu dengan Sang Heroik NTT, meskipun kehadirannya terhitung mendadak tanpa ada persiapan atau panitia khusus yang menjemputnya.
“Kehadiran bupati Sabu Raijua kesini sangat mendadak sehingga tidak ada panitia atau persiapan khusus untuk menjemputnya. Semua dilakukan secara spontan,” kata Syafrudin Amburu, salah seorang tokoh muda Kali Mati.
Namun demikian kata Udin masyarakat yang mendengar kehadiran MDT secara spontan datang dan bertatap muka dengan Bakal Calon Gubernur NTT 2018 ini.
Sementara itu MDT saat melakukan tatap muka dengan masyarakat Ende mengungkapkan bahwa kehadirannya di Ende merupakan serangkaian perjalanannya dari barat sampai timur Flores dan Lembata untuk menggali potensi yang ada di Flores.
Pihaknya mengatakan setelah mengelilingi Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada dan Nagekeo serta Kabupaten Ende dirinya menemukan begitu banyak potensi yang menjanjikan, namun belum ada yang bisa mengelolanya dengan baik.
“Saya melakukan perhelatan dari Manggarai Barat menuju Flores Timur dan Lembata untuk menggali potensi yang dimiliki Flores dan saya menemukan banyak potensi namun belum dikelola secara baik,” katanya.
Lebih lanjut Sang Heroik NTT, menjelaskan bahwa selama menjabat sebagai Bupati Sabu Raijua, orang melihat Kabupaten Sabu Raijua daerah yang paling tertinggal, namun ketika dirinya memimpin kabupaten itu telah mengalami perubahan yang sangat signifikan dimana Pendapatan Asli Daerah (PAD) Awal di terima dengan 365 juta dan setelah 1 periode memipin sudah mencapai 32 miliar dengan memaksimalkan potensi yang ada di kabupaten itu.
Atas keberhasilan itu dirinya ingin membangun NTT yang inovatif ke arah yang lebih baik dengan mengelolah potensi- potensi unggulan yang ada sehingga ekonomi masyarakat NTT akan lebih baik.
“Saya ingin NTT maju dan jauh dari ketertinggalan sehingga imeg NTT provinsi termiskin berubah menjadi provinsi yang makmur dengan mengelola potensi yang ada” pungkasnya. (*/vm)