
NTT-News.com, Bukambero – Bakal Calon Bupati Sumba Barat Daya (SBD) Dominggus Dama alias D. Dama resmi melakukan peminangan terhadap pasangan bakal calon wakil bupati, Kornelis Tanggu Bore di kampung adat Watu Pakadu, Bukambero, Kecamatan Kodi Utara, Sumba Barat Daya pada tanggal 12 Juli 2017 malam kemarin.
Acara peminangan tersebut dilakukan secara adat di kampung kelahiran Kornelis Tanggu Bore dan disaksikan para tua adat dari Suku Umbu Tena, Beijelo dan suku Watu Pakadu.
Tua adat dari kampung adat Watu Pakadu, Lengga Ghello kepada media ini menuturkan bahwa proses peminangan ini dilakukan secara adat, tujuannya adalah untuk mendapatkan kecocokan kedua calon pemimpin masa depan SBD ini.
Selain untuk mendapatkan kecocokan, tujuan lainnya adalah untuk meminta restu keluarga besar dari Suku Watu Pakadu, Suku Umbu Tena, Suku Beijello dan restu leluhur di beberapa kampung adat itu, baik dari kampung asal Bakal Calon Wakil Bupati maupun suku asal Bakal Calon Bupati D. Dama.
Lengga Ghelo menuturkan bahwa lamaran tersebut sudah resmi diterima suku Watu Pakadu dan siap untuk melakukan deklarasi pasangan calon bupati dan Wakil Bupati SBD dengan nama Paket DAMAI. Rencananya pasangan ini akan melangsungkan deklarasi pada tanggal 21 juli 2017 mendatang.
Dia juga menjelaskan bahwa D. Dama dan Kornelis Tanggu Bore adalah kader muda yang memiliki kecocokan visi-misi membangun SBD, yakni mengutamakan Ole Dengo dan Ole Milla.
“Ini Prinsip yang sama dari kedua kandidat, makanya kami keluarga menyatakan siap untuk menerima lamaran tersebut dan melanjutkan pada tahapan deklarasi paket DAMAI pada tanggal 21 Juli mendatang,” pungkasnya.
Selain itu, lanjutnya, ada prisnsip yang sangat mendasar, yakni kesamaan dalam merencanakan pembangunan yang tidak hanya terpusat pada satu wilayah asal Bupati atau Wakil Bupati. “Misalnya kalau Damai menang dalam pilkada ini, kami mau pembangunan bukan hanya di Kodi Utara, Bukambero dan Wewewa,” tandasnya lagi.
Hal yang sama juga disampaikan Petrus Nggela Biri bahwa Pasangan Damai adalah yang serasi dalam berpikir membangun Sumba Barat Daya yang lebih baik. “Pasangan ini hadir untuk membawa damai, mereka serasi dan kami ingin jangan lagi ada setitik darah. Harus damai,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu keluarga bakal Calon Bupati, D. Dama yang tidak ingin namanya dipublikasikan media ini, menuturkan bahwa pihaknya sangat mengharapkan kepada masyarakat memilih dan memilah pasangan yang benar-benar mendamaikan.
“Kami tidak ingin ada lagi setetes darah yang menetes hanya karena perbedaan pilihan politik, pasangan ini hadir untuk mendamaikan, mempersatukan yang tercerai dan mengumpulkan yang tercecer melalui tindakan nyata dari slogan Ole Dengo ole Milla,” jelasnya.
Baginya, prinsip keluarga Watupakadu yang siap menerima D. Dama adalah bukti bahwa keinginan membangun SBD adalah sama. Sama-sama membangun dan memimpin, tidak ada istilah nomor satu dan nomor dua. “Bupati dan Wakil Bupati sama-sama memiliki hak yang sama dalam mengambil kebijakan untuk membangun SBD demi Ole Dengo Ole Milla,” jegasnya lagi.
Dikatakannya, bahwa kebiasaan yang menyebutkan bahwa Kodi saat ini yang diibaratkan sebagai gadis cantik oleh beberapa pihak adalah hal yang keliru, sebab pernyataan itu menjerumuskan orang bahwa wilayah Kodi hanya bisa menjadi orang nomor wakil. “Memimpin SBD tidak ada pakai nomor-nomor, sama saja. Bupati dan Wakil Bupati sama-sama bekerja untuk bangun SBD,” katanya.
Dilanjutkan bahwa, membangun SBD kedepan keluarga dan D. Dama sendiri berpendirian pada prinsip pemerataan dalam bingkai Tiga Batu Satu Tungku, artinya SBD itu ada tigawilayah yakni Wewewa, Loura dan Kodi.
“Ketiga daerah ini harus sama-sama dibangun. Melalui D. Dama dan Kornelis Tanggu Bore, sama halnya kita mempercayakan mereka membangun SBD dari Loura, atau dengan kata lain, dari Wewewa dan Kodi, kita percayakan mereka membangun SBD dari tana Loura,” pungkasnya. (Rey)