
NTT-News.com, So’E – Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) Inpres Oebesa Kelurahan Oebesa Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami keracunan pada saat mengkonsumsi makanan yang disediakan dalam Program Sarapan Pagi Anak Sekolah (Progras).
Kejadian ini terjadi Pada Senin, 26 September 2016 sekitar pukul 09.30 Wita di Sekolah Dasar Inpres Oebesa. Awalnya, kejadian ini diketahui karena para siswa setelah mengkonsumsi nasi dengan lauk ikan dan sayur serta kuah, mendadak wajah mereka memerah hingga muntah-muntah.
Melihat hal ini Kepala Sekolah dan Guru-guru segera meminta bantuan ke Puskemas Kota So’E untuk melarikan para siswa tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah SoE.
Kepala Sekolah SDI Oebesa, Maria Neka ketika ditemui mengatakan kejadian tersebut terjadi diluar dugaan. “Kami tidak menyangka bisa begini, ini diluar dugaan dan kami juga tidak inginkan hal ini terjadi,” tutur Maria.
Disampaikan Maria, ketika melihat keadaan siswa yang mengalami wajah memerah dan muntah-muntah, pihaknya langsung meminta bantuan dari Puskesmas terdekat, dan karena siswa cukup banyak, maka pada saat itu Puskesmas Kota SoE mengirimkan dua unit mobil ambulance dan melarikn para siswa itu ke Rumah Sakit Umum Daerah SoE.
“Dengan kejadian ini, yang dialami oleh siswa-siswi di SDI SOE maka saya sebenarnya keberatan untuk menggunakan menu ikan di hari Senin, tapi entahlah karena saya dan teman-teman sudah sepakat ya kami jalan saja,” tuturnya.
Sesuai informasi yang diperoleh media ini, jumlah siswa yang mengalami keracunan hingga siang tadi, kurang lebih mencapai 540 siswa dari jumlah 620 siswa pada sekolah tersebut.
Sementara Juliana Benu salah satu orang tua siswa korban keracunan makanan mengatakan hal ini merupakan hal yang sangat fatal yang dilakukan pihak sekolah, sebab bisa membahayakan keselamatan siswa. “Sepengetahuan kami, dana progres ini besar, kenapa anak-anak kami, dikasih makan ikan,” tanya Juliana.
Dirinya berharap, pemerintah bisa melihat hal ini, untuk bisa mengawasi program tersebut sehingga kejadian ini tidak terulang lagi dan tidak membahayakan para siswa di sekolah itu maupun di sekolah-sekolah lain. (Ybs)