NTT-News.com, Rote Ndao – Program pro rakyat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya yang sebentar lagi akan berakhir masa jabatannya akan dilanjutkan oleh Paket Nomor Urut 2, Marianus Sae-Emilia Julia Nomleni jika terpilih menjadi Guernur dan Wakil NTT periode 2018-2023. Program yang dianggap baik dan perlu dilanjutkan itu salah satunya adalah Program Desa Mandiri Anggur Merah.
Demikian hal itu disampaikan Jurkam Paket Marhaen Ny. Lusia Adinda Lebu Raya saat melakukan kampaye dialogis di Kabupaten Rote Ndao. Lusia mengajak simpatisan dan warga masyarakat Desa Holoama Dusun Oesamboka Kecamatan Lobalain Desa Holoama. untuk memilih calon gubernur NTT periode 2018-2023, Marianus Sae-Emilia Nomleni dengan tagline Marhae dengan nomor urut 2.
Pantauan media ini, kampanye dialogis tersebut bertempat dikediaman Maneleo Yusup Pandie, dihadiri ratusan masyarakat yang didominasi kaum perempuan, Pada Kamis 22 Maret 2018.
Ny Lusia mengawali Kampanye dengan memperkenalkan alasan menjadi Jurkam Paket Marhaen, menurutnya karena Marhaen adalah jelmahan dari Drs Frans Lebu Raya, sehingga semua program pro rakyat seperti anggur merah, sebelumnya setiap desa mendapatkan dana Rp.250 juta akan dinaikan lagi.
Disampaikan Ny.Lusia bahw Frans Leburaya berpesan kepada sejumlah simpatisan di Kabupaten Rote Ndao, baik itu pengurus PDIP, agar tidak saling menghina paket lain, tetapi kita saling menghormati.
“Ada sejumlah isu yang dihembuskan bahwa Frans Leburaya mendukung kandidat tertentu adalah tidak benar, karena beliau adalah Ketua DPD PDIP, bagaimana kalau kami tidak mendukung paket Marhaen, saya diutus menjadi Juru kampaye (Jurkam) oleh Frans Leburaya, kami berdua selalu bedah wilayah, tetapi satu tujuan untuk Marhaen, jadi beliau saat ini berada di Sumba, sedangkan saya bersama dengan para Srikandi kewilayah Rote Ndao untuk menangkan Paket Marhaen,” ujar Lusia.
Lanjutnya, Calon Wakil Gubernur Emilia Nomleni juga adalah aktivis perempuan, sehingga salah satu program yang akan menjadi perioritas adalah masalah perempuan dan anak, beliau akan bekerja dengan hati, karena telah memahami masalah perempuan dan anak di NTT, karena pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi NTT selama dua periode.
Pada kesempatan itu Ny.Lusia juga memberikan apresiasi kepada masyarakat Rote Ndao yang telah memberikan sumbangan suara pada dua periode saat Drs Frans Leburaya mencalonkan diri sehingga menjabat dua periode sebagai Gubernur NTT. Sekarang tinggal empat bulan lagi sudah selesai masa jabatan, tetapi semua program kerja membangun NTT dari desa belum tuntas, sehingga orang yang menggantikan adalah MS-EMI, keduanya mendapat mendat sebagai calon Gubernur dan wakil Gubernur untuk pemilu 27 Juni 2018, dari PDIP dan PKB melalui proses yang panjang, sehingga keduanya pantas untuk dipilih menjadi Gubernur dan wakil Gubernur.
Dirinya mengaku telah mengunjungi semua Kabupaten 21 Kabupaten di NTT, ternyata respon untuk Marhaen sangat tinggi.
“Ketika saya menanyakan siapa calon Gubernur yang akan dipilih 27 Juni mereka katakan kami SMS. Artinya (Saya Marianus Sae), sehingga dengan ini kami yakini Paket Marhaen diterima disemua tempat, simpatisan dan pendukung yang hadir untuk mendukung Marhaen dengan memberikan suara pada pilgub mendatang, termasuk memberikan Kado kepada NTT diusianya selama 59 Tahun, bahwa ada wakil Gubernur dari dari kaum perempuan. Ny. Emilia menjadi wakil gubernur karena dukungan dari semua kaum perempuan,” katanya disambut tepukan tangan. (tim)