NTT-NEWS.COM, Kupang – Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Belu, AKBP Raja Sinambela mengatakan bahwa masalah penyeludupan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste sudah menjadi persoalan serius yang sering terjadi.
“Bisnis ilegal ini bukan hanya dilakoni oleh oknum masyarakat kecil namun oknum pengusaha besar pun ikut bermain dengan skala yang lebih besar,” kata Raja, Rabu (28/1/15) yang dihubungi dari Atambua.
Menurut Raja, akibat terjadinya penimbunan dan penyelundupan BBM oleh pihak-pihak yang mencari keuntungan lebih dengan cara ilegal itu, Kota Atambua kerap mengalami kelangkaan BBM.
“Jika hal ini terus dibiarkan maka kelangkaan BBM di setiap SPBU di Kabupaten Belu akan terus terjadi,” tuturnya.
Dia berharap agar persoalan penyelundupan menjadi persoalan bersama dan bersama-sama pula untuk menuntaskannya. Persoalan tersebut, lanjutnya, tidak bisa dibiarkan terus bertumbuh, jika dibiarkan makan Belu akan terus mengalami krisis BBM karena lebih banyak diseludup ke negara tetangga.
“Bagi masyarakat yang mengetahui adanya penimbunan BBM atau melihat gerak-gerik para pelaku yang tidak benar, tolong segera laporkan ke kami sepuya kami juga segera tindaklanjuti,” tutupnya.