News

Pidato Capaian Pembangunan Gubernur NTT Melki Laka Lena Jelang HUT RI Ke-80

×

Pidato Capaian Pembangunan Gubernur NTT Melki Laka Lena Jelang HUT RI Ke-80

Sebarkan artikel ini

Kupang, Ntt-news.com – Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Pidato Pembangunan Nusa Tenggara Timur menjelang Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80 pada Sabtu 16 Agustus di Aula Fernandes.

Turut hadir pidato pembangunan NTT Wakil Gubernur Johni Asadoma, Staf Ahli gubernur, Sekda, Pimpinan Perangkat Daerah, DPRD NTT dan Sekretaris DPRD.

Menurut Melki, Tepat delapan puluh tahun yang lalu, Proklamasi Kemerdekaan menggema, mengukuhkan janji para pendiri bangsa untuk membangun negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Pada usia ke-80 Tahun kemerdekaan Republik Indonesia ini.

Gubernur Melki bersama Wakil Gubernur Johni berkomitmen menjawab amanah rakyat yang diletakkan di pundak dengan penuh tanggung jawab. Memajukan provinsi di beranda selatan NKRI adalah panggilan nurani, untuk memberikan yang terbaik dari diri kami sebagai anak Flobamorata yang mencintai setiap jengkal tanah ini. Fokus utama kami adalah pembangunan pro-rakyat, pengurangan ketimpangan, dan terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan. Visi NTT Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera, dan Berkelanjutan lahir dari pergumulan mendalam terhadap situasi dan kondisi daerah.

Gubernur Melki menjelaskan NTT memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan dan kelautan, peternakan, energi baru terbarukan, dan pariwisata. Tugas kita adalah mengoptimalkan potensi ini untuk menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dengan melibatkan semua pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat. Melalui spirit AYO BANGUN NTT, kami mengajak seluruh warga, termasuk diaspora di berbagai daerah dan belahan dunia, untuk terlibat aktif menyumbangkan gagasan, jejaring, modal, dan investasi demi kemajuan NTT.

Dukungan dan kolaborasi dengan pemerintah pusat akan terus ditingkatkan. Sebagai beranda selatan NKRI yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia, NTT adalah garda terdepan kedaulatan negara sekaligus ujung tombak ekonomi dan penghubung antarbangsa. Dukungan besar Presiden Prabowo Subianto melalui program strategis nasional seperti Makan Bergizi Gratis, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Pembentukan Koperasi Merah Putih, serta kebijakan afirmatif berbagai kementerian harus kita maksimalkan untuk mengubah wajah NTT menjadi Nusa Tanah Terjanji, Tukasnya Melki.

Ia prioritas utama Melki-Johni adalah memperkuat peran posyandu dan kader kesehatan dalam upaya menurunkan angka stunting di NTT.
Melalui kerja keras kita semua, berbagai program telah dilaksanakan , antara lain: Pelatihan bagi tenaga kesehatan (nakes) dan kader posyandu, dengan penekanan pada 25 kompetensi dasar kader.

Kampanye kesehatan tentang gizi buruk, stunting, dan penyakit menular, melibatkan lembaga keagamaan, institusi pendidikan kesehatan, dan organisasi profesi kesehatan.
Penandatanganan MoU antara Pemerintah Provinsi NTT dengan 8 lembaga keagamaan dan 22 organisasi profesi kesehatan.

Kampanye kesehatan langsung ke tokoh agama, lembaga pendidikan, organisasi profesi, serta mitra seperti TP PKK dan DWP Provinsi NTT.
Kerja sama dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN di mana NTT menjadi salah lokasi piloct project penurunan stunting dan kemiskinan.
Kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi melalui kegiatan KKN Tematik Gentaskin dengan melibatkan seluruh Perguruan Tinggi di NTT.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat peningkatan dalam akses pendidikan menengah. Angka Partisipasi Kasar (APK) naik dari 88,66 pada tahun 2023 menjadi 89,20 pada tahun 2024, sementara Angka Partisipasi Murni (APM) meningkat dari 58,15 menjadi 60,73. Rata-rata lama sekolah juga mengalami kenaikan, meski perlahan, dari 8,01 menjadi 8,02 tahun.

Dari sisi pembangunan fisik, sejak tahun 2023 hingga 2025 telah dibangun 64 sekolah baru  terdiri dari 36 sekolah pada 2023, 18 sekolah pada 2024, dan 10 sekolah pada 2025. Dengan penambahan ini, jumlah total sekolah menengah di NTT mencapai 1.033 unit, yang terdiri dari 624 SMA, 360 SMK, dan 49 SLB.
Sebagai bagian dari pelaksanaan visi, misi, tujuh pilar, dan dasa cita Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 20252030, pemerintah provinsi juga memperkuat akses ke perguruan tinggi dan pendidikan kedinasan. Hingga akhir Mei 2025, tercatat 2.137 siswa mengikuti program pendampingan penuh, dengan hasil sebagai berikut:
1.874 siswa menyelesaikan pendaftaran online.
1.032 siswa lolos seleksi administrasi.
479 siswa lolos tahap akademik dan psikotes.
215 siswa mencapai tahap akhir seleksi.
124 siswa resmi diterima di TNI, Polri, dan perguruan tinggi kedinasan.
Untuk jalur reguler, capaian juga menggembirakan. Tahun 2025, sebanyak 4.642 siswa asal NTT diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terdiri atas 1.511 siswa melalui jalur prestasi (SNBP) dan 3.131 siswa melalui jalur tes (SNBT).
Pemerintah Provinsi NTT terus berupaya meningkatkan akses dan kualitas pendidikan melalui pembangunan sarana prasarana sekolah serta rekomendasi pendirian sekolah baru. Dukungan bagi siswa kurang mampu diwujudkan melalui Program Indonesia Pintar dari Pemerintah Pusat serta implementasi Quick Wins Melki-Johni melalui Beasiswa Langsung  dari APBD Provinsi Tahun Anggaran 2025 bagi 1.291 siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu dengan anggaran Rp3,09 miliar.

Melki Johni Komitmen memajukan pendidikan di NTT juga dibuktikan dengan prestasi membanggakan: NTT meraih peringkat ke-3 nasional sebagai Provinsi Penyelenggara Program Indonesia Pintar terbaik untuk jenjang pendidikan menengah dan khusus.

Ketiga, Bidang Infrastruktur. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terus berkomitmen membangun wilayah dari desa hingga kota, menghadirkan infrastruktur yang memadai sebagai fondasi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pembangunan ini meliputi jalan, irigasi, embung, sumur bor, rumah layak huni, dan jaringan air bersih dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pelayanan, dan kesejahteraan rakyat. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)  Provinsi NTT, sejumlah program strategis telah berjalan pada tahun 2025.

Sementara itu, dalam pengembangan daerah transmigrasi, capaian tahun 2025 juga menunjukkan peningkatan. Kita berhasil mengurus Sertifikat Hak Milik (SHM) tanah transmigrasi untuk 2.536 bidang di 7 kabupaten, naik hampir dua kali lipat dari tahun 2024 yang berjumlah 1.388 bidang di 4 kabupaten. Penempatan keluarga transmigran meningkat dari 5 KK di tahun 2024 menjadi 50 KK di tahun 2025.
Dari sisi pemberdayaan, kita menargetkan pelatihan bagi 745 warga transmigrasi di 23 Satuan Permukiman di 12 kawasan transmigrasi, dan hingga Juli 2025 telah terlaksana 20 paket pelatihan. Semua ini dilakukan melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, lembaga akademik, dan swasta, disertai pendampingan intensif dalam penyelesaian berbagai masalah pertanahan.

kita dibawa kembali untuk merenungi dan menapaki jalan perjuangan dengan semangat baru di bawah tema Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju. Tema ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan seruan mendalam untuk mengingat dan menghayati jati diri bangsa yang lahir dari pengorbanan para pahlawan.
Persatuan adalah benang merah yang merajut tujuh belas ribu lebih pulau, ratusan bahasa, ribuan suku bangsa, serta beragam budaya, adat istiadat, aliran kepercayaan, dan agama dalam satu rumah besar bernama Indonesia. Sejarah perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme mengajarkan bahwa persatuan dan kesatuan merupakan kekuatan pendorong utama yang menghantarkan bangsa ini menuju gerbang kemerdekaan.
Ratusan tahun dijajah dan berada dalam belenggu kekuasaan bangsa lain melalui politik devide et impera, telah menyadarkan para pendiri bangsa bahwa hanya persatuan-lah yang dapat menjadi tombak utama untuk mengusir penjajah. Sebagaimana ditegaskan Proklamator dan Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno, dalam pidatonya pada Sidang BPUPKI 1 Juni 1945, Persatuan Indonesia adalah dasar yang akan menghantarkan kita pada terwujudnya cita-cita kemerdekaan dan kejayaan bangsa.
Merajut persatuan dan kesatuan sebagai bangsa yang merdeka di tengah keberagaman bukanlah perkara mudah. Namun, empat pilar kebangsaan  Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI  telah menjadi perekat yang mampu mengokohkan persatuan sebagai fondasi utama membangun negara yang kuat dan berdaulat. Kedaulatan sejati bukan hanya memiliki wilayah teritorial, kekuatan militer yang tangguh, atau ekonomi yang kuat, melainkan ketika rakyat bersatu padu, memiliki rasa kebersamaan, dan bergotong royong untuk kemajuan bersama.
Tanpa persatuan, kedaulatan hanya akan menjadi ilusi. Bangsa yang terpecah belah akan mudah digoyahkan oleh kekuatan dari luar bahkan hancur dari dalam. Apalagi di era globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat, kita sering dihadapkan pada isu-isu yang berpotensi memecah belah, seperti hoaks, ujaran kebencian, dan perbedaan pendapat yang meruncing.
Sejak awal masa pemerintahannya pada 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa persatuan adalah fondasi membangun bangsa yang berdaulat dan rakyat yang sejahtera. Bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, beliau menempatkan Memperkokoh Pancasila sebagai Asta Cita pertama, menandakan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga jiwa dan kompas perjalanan bangsa.
Pancasila adalah pengejawantahan cita-cita Proklamasi yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945: mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Tanpa Pancasila, Indonesia kehilangan jati diri; keberagaman berubah menjadi perpecahan, kemajuan kehilangan arah dan nilai.
Membangun Indonesia yang kuat dan berdaulat berarti menguatkan sendi-sendi fisik, ekonomi, dan karakter bangsa dengan nafas bhineka tunggal ika berbeda-beda tetapi satu jua. Tujuh Asta Cita lainnya merupakan penjabaran nilai luhur Pancasila ke dalam langkah nyatamulai dari penguatan ekonomi rakyat, pemerataan pembangunan, kemandirian energi, hingga peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan. Semua itu berpangkal pada satu tekad: Indonesia maju karena persatuan, berdaulat karena berpijak pada Pancasila.
Karena itu, di HUT ke-80 Republik Indonesia ini, saya mengajak kita semua, untuk kembali meresapi nilai Pancasila dan menghidupkannya dalam tindakan sehari-hari. Karena hanya dengan persatuan kita bisa kokoh, hanya dengan berpijak pada Pancasila kita bisa berdaulat, dan hanya dengan keduanya kita bisa mewariskan Indonesia yang maju untuk generasi mendatang.
Bapak, ibu, saudara-saudari, seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur di mana saja berada, yang saya kasihi,
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah menetapkan Asta Cita  delapan Program Prioritas Pembangunan Nasional sebagai panduan untuk mewujudkan visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045. Asta Cita ini adalah rencana aksi terarah dan terukur yang memerlukan komitmen kuat, kerja keras, serta kolaborasi dari seluruh elemen bangsa demi keberhasilannya.
Implementasi Asta Cita, yang menitikberatkan pada Kemandirian Bangsa, Pemerataan Ekonomi, dan Pemberantasan Kemiskinan, diwujudkan melalui berbagai program pro-rakyat, antara lain:
Makan Bergizi Gratis, investasi jangka panjang untuk menciptakan Generasi Emas 2045 yang sehat, cerdas, dan produktif sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Sekolah Unggul Garuda, Sekolah Rakyat, dan revitalisasi sekolah-sekolah untuk meningkatkan kualitas SDM serta memutus rantai kemiskinan.
Program Tiga Juta Rumah, guna mempermudah akses hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai tulang punggung penggerak ekonomi lokal.
Di bidang kesehatan, hadir  Cek Kesehatan Gratis, Program Penurunan Tuberkulosis, dan Pendirian Rumah Sakit Berkualitas di berbagai daerah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di sektor pertanian, Program Peningkatan Produktivitas menjadi motor penggerak swasembada pangan, disertai perluasan akses jaminan sosial bagi keluarga miskin.
Semua ini dijalankan dengan prinsip efisiensi anggaran, sehingga kebijakan dan program pro-rakyat dapat terlaksana secara optimal. Kehadiran Danantara diharapkan menjadi pemicu investasi dan pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam menghadapi situasi geopolitik global yang dinamis, Pemerintah tetap mengedepankan politik luar negeri bebas aktif  tidak memihak pada satu kepentingan sembari mendorong upaya perdamaian di antara negara-negara yang bertikai. Pemerintahan Presiden Prabowo juga mengambil peran aktif melalui diplomasi dan negosiasi internasional, memperluas kemitraan dagang, mendorong hilirisasi industri, meningkatkan nilai tambah produk nasional, serta memperkuat konsumsi dalam negeri untuk mengantisipasi dampak perang tarif antara kekuatan ekonomi dunia.

Berbagai strategi tersebut telah membuktikan bahwa Indonesia mampu menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa besar dan berdaulat dengan ketahanan yang kokoh. Di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian, perekonomian nasional tetap tumbuh positif: Triwulan II Tahun 2025 mencatat pertumbuhan 5,12% dalam satu tahun terakhir , naik dari 4,87% di triwulan I. Tingkat inflasi nasional pada Juli 2025 berada di angka 2,37% dalam satu tahun terakhir, naik dari 1,87% bulan sebelumnya namun masih berada dalam target kisaran 2,5 ± 1 persen. Pemerintah berkomitmen menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional 2025 di rentang 4,75% melalui kebijakan yang konsisten dan kerja nyata yang terukur.

Gubernur Melki bersama Wakil Gubernur Johni berkomitmen menjawab amanah rakyat yang diletakkan di pundak kami dengan penuh tanggung jawab. Memajukan provinsi di beranda selatan NKRI adalah panggilan nurani, untuk memberikan yang terbaik dari diri kami sebagai anak Flobamorata yang mencintai setiap jengkal tanah ini. Fokus utama kami adalah pembangunan pro-rakyat, pengurangan ketimpangan, dan terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan.
Visi NTT Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera, dan Berkelanjutan lahir dari pergumulan mendalam terhadap situasi dan kondisi daerah ini.

Langkah-langkah ini wujudkan nyata komitmen Melki- Johni, untuk memastikan bahwa energi di NTT bukan hanya tersedia dan terjangkau, tetapi juga berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berpihak pada rakyat. Kita sedang bergerak menuju sistem energi yang lebih andal, hijau, dan merata, yang akan menjadi fondasi penting bagi kemajuan ekonomi, kesejahteraan rakyat, dan masa depan NTT yang berkelanjutan.

Kesembilan, Bidang Investasi, Perindustrian, Perdagangan, UMKM dan Koperasi. Investasi adalah salah satu motor penggerak penting pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Timur. Melalui investasi, kita membuka lapangan kerja, menumbuhkan usaha baru, dan pada akhirnya mengurangi angka kemiskinan di bumi Flobamorata. Secara nasional, target realisasi investasi untuk NTT tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp4,69 triliun. Puji Tuhan, hingga semester I tahun 2025Januari hingga Juni telah mencapai Rp2,192 triliun atau 46,8% dari target. Angka ini terdiri dari Rp772,667 miliar investasi Penanaman Modal Asing dan Rp1,420 triliun Penanaman Modal Dalam Negeri.
Sebanyak 1.291 perusahaan melaporkan kegiatan penanaman modalnya melalui LKPM Online, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 3.893 orang di 8.353 proyek. Lima sektor terbesar yang menjadi pendorong investasi adalah: Hotel dan Restoran sebesar Rp 658 miliar, Perdagangan dan Reparasi Rp 429 miliar, Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi Rp 411 miliar, Konstruksi Rp.177 miliar dan Perumahan Rp. 119 miliar.
Untuk memastikan pelayanan publik mendukung pertumbuhan ini, kita telah meluncurkan Mall Pelayanan Publik di 9 kabupaten/kota: Kota Kupang, TTS, Belu, Malaka, Ngada, Sikka, Manggarai Barat, Manggarai Timur, dan Lembataagar izin usaha, dokumen penting, dan layanan administrasi dapat diakses lebih cepat, mudah, dan transparan.

Di sektor industri, fokus kita jelas: meningkatkan kualitas produk UMKM agar mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional. Berbagai program unggulan terus kita dorong, seperti One Village/Community One Product (OVOP), NTT Mart, Dapur/Restoran Flobamorata, dan Gerakan Beli NTT.

Melalui OVOP, kita membangun ekosistem dari hulu ke hilir: mengembangkan produk unggulan lokal berbasis potensi desa, meningkatkan kapasitas SDM melalui pemberdayaan komunitas, memperkuat infrastruktur dan sarana produksi, memasarkan dan mempromosikan produk, serta memperkuat koordinasi lintas OPD dan lembaga terkait. Inilah cara kita memastikan bahwa kemajuan ekonomi benar-benar berakar dari desa dan kembali untuk desa.

Sebagai bukti komitmen, pemerintah telah memfasilitasi izin edar BPOM bagi 45 pelaku UMKM dan meluncurkan NTT Mart dan Dapur Flobamarata sebagai etalase utama produk UMKM dan pangan lokal kita dari seluruh penjuru Flobamorata.
Di sisi lain, koperasi sebagai tulang punggung ekonomi rakyat juga terus kita perkuat. Tahun 2025, jumlah koperasi di NTT mencapai 7.135 unit, dengan 6.202 koperasi aktif dan 600 koperasi digital.

Pemerintah melalui Dinas Koperasi dan UMKM melakukan pemutakhiran dan sinkronisasi data secara berkala, digitalisasi basis data, verifikasi lapangan, pelatihan, hingga integrasi sistem keuangan dan pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan secara daring. Koperasi yang tidak aktif kita hapus, sementara koperasi potensial kita kembangkan secara tematik sesuai kekuatan wilayah.

Kita patut berbangga bahwa NTT menjadi salah satu Provinsi yang sangat responsif dengan Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dari Presiden Prabowo Subianto. Di mana Koperasi Desa/Kelurahan telah terbentuk di seluruh 3.442 desa dan kelurahan. Pembentukan melalui Musyawarah Desa dan Kelurahan Khusus telah dilengkapi Akta Notaris serta SK Pengesahan sebagai Badan Hukum (SKBH). Bahkan ada dua KDMP di NT yang jadi percontohan nasional yakni KDMP Penfui Timur di Kabupaten Kupang dan KDMP Model Sukses Fatuketi di Kabupaten Belu. Semua ini adalah bagian dari langkah besar membangun NTT dari desa, untuk membawa manfaat nyata bagi seluruh rakyatnya.

Data capaian menunjukkan, PMI Prosedural tahun 2024 sebanyak 1.401 orang. Sementara tahun 2025 sampai dengan bulan Agustus sebanyak 1.026 orang. Selain itu, kita melakukan pembatalan pemberangkatan terhadap 62 Calon PMI NTT Non Prosedural Tahun 2024. Dan untuk tahun 2025 sampai dengan saat ini, ada 16 Calon PMI Non prosedural yang dicekal dan dibatalkan keberangkaannya.
Sebanyak 27 orang calon tenaga kerja antar daerah pada tahun ini juga dibatalkan keberangkatannya karena berkas diprasyaratkan tidak dipenuhi. PMI asal NTT yang meninggal di luar negeri sampai dengan awal Agustus 2025 sebanyak 87 orang dengan rincian 82 orang adalah PMI Non Prosedural dan 5 orang PMI Prosedural.

Sementara itu, dalam pengembangan daerah transmigrasi, capaian tahun 2025 juga menunjukkan peningkatan. Kita berhasil mengurus Sertifikat Hak Milik (SHM) tanah transmigrasi untuk 2.536 bidang di 7 kabupaten, naik hampir dua kali lipat dari tahun 2024 yang berjumlah 1.388 bidang di 4 kabupaten. Penempatan keluarga transmigran meningkat dari 5 KK di tahun 2024 menjadi 50 KK di tahun 2025.
Dari sisi pemberdayaan, kita menargetkan pelatihan bagi 745 warga transmigrasi di 23 Satuan Permukiman di 12 kawasan transmigrasi, dan hingga Juli 2025 telah terlaksana 20 paket pelatihan. Semua ini dilakukan melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, lembaga akademik, dan swasta, disertai pendampingan intensif dalam penyelesaian berbagai masalah pertanahan.
Untuk perlindungan ketenagakerjaan, tahun ini diluncurkan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi 100.000 pekerja rentan, miskin, dan miskin ekstrem di sektor informal. Program ini menanggung penuh iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), diperkuat dengan Peraturan Gubernur NTT Nomor 18 Tahun 2025 dan dukungan seluruh kepala daerah kabupaten/kota melalui penandatanganan Pakta Perlindungan Jaminan Sosial.
Capaian ini menunjukkan hasil nyata dari kerja bersama. Namun, keberhasilan ini menjadi pijakan untuk melangkah lebih jauh memperkuat perlindungan pekerja migran, memperluas kesempatan kerja, menata transmigrasi berkelanjutan, dan membangun SDM NTT yang tangguh.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur berkomitmen memastikan setiap warga memiliki data kependudukan yang sah. Data kependudukan bukan sekadar administrasi, melainkan hak fundamental sebagai warga negara dan landasan bagi perencanaan pembangunan, pelayanan publik, dan pengambilan kebijakan, termasuk di bidang pendidikan, kesehatan, penanggulangan stunting, ketenagakerjaan, dan pengentasan kemiskinan. Hingga Juni 2025, dari 4.020.905 warga yang berhak memiliki KTP-el, sebanyak 3.928.187 warga atau 97,69% telah melakukan perekaman meningkat 0,27% dibandingkan tahun 2024. Sementara itu, dari 1.728.810 anak berusia 018 tahun di NTT, sebanyak 1.433.446 anak atau 83,06% telah memiliki akta kelahiran, naik 0,66% dari tahun sebelumnya. Upaya validasi data kependudukan terus diperkuat agar bermanfaat secara nyata bagi pembangunan yang tepat sasaran.
Namun, data juga menunjukkan tantangan serius: sebagian besar penghuni lembaga pemasyarakatan di NTT adalah pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sepanjang JanuariJuni 2025, tercatat 113 perempuan dan 176 anak yang melaporkan kasus kekerasan. Angka ini mengingatkan kita bahwa perlindungan generasi muda memerlukan upaya lintas sektor yang tegas, terkoordinasi, dan berkesinambungan.

Di tengah berbagai program pembangunan, kita juga dihadapkan pada bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Lakiyang berdampak pada kesehatan masyarakat, transportasi udara, serta aktivitas sosial-ekonomi. Pemerintah Provinsi NTT menunjukkan kepedulian dan solidaritas melalui langkah-langkah nyata, antara lain:
Menghibahkan dana APBD ± Rp3 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk pengadaan lahan pembangunan hunian tetap bagi pengungsi di Kecamatan Wulanggitang.
Menyalurkan bantuan logistik kebutuhan dasar berupa sembako melalui koordinasi bersama pemerintah daerah, BPBD, TNI/Polri, dan mitra kemanusiaan.
Selain itu, Program Sekolah Aman Bencana (SPAB) terus digalakkan di seluruh kabupaten/kota di NTT untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap risiko bencana, langkah pencegahan, serta mitigasi. Pemerintah juga memperkuat sistem peringatan dini dan penataan lingkungan agar potensi kerugian jiwa maupun materi dapat ditekan semaksimal mungkin.
Bapak, Ibu, Saudara-saudari sekalian,
Di hari yang bersejarah ini
Dengan segala kerendahan hati
Izinkan saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
Kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto,
Bapak Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,
Beserta seluruh unsur Kabinet Merah Putih di bawah komando Bapak Presiden
Kepada para anggota DPR RI dan DPD RI asal NTT
Para kepala daerah se-NTT
Para pimpinan dan anggota DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-NTT
Kepada Lembaga Penegak Hukum, TNI, Polri,
Tokoh agama tokoh masyarakat
Unsur desa, lembaga pendidikan,
Lembaga perbankan dan keuangan, LSM, pihak swasta
Dan seluruh warga NTT, diaspora NTT,
Serta masyarakat Indonesia yang mencintai NTT
Yang dengan tulus bekerja sama demi membangun tanah yang kita cintai ini.
Seperti yang diingatkan oleh Wakil Proklamator,
Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, Mohammad Hatta:
“Kemerdekaan hanyalah jembatan emas di seberangnya kita bangun masyarakat yang adil dan makmur.”
Hari ini semangat itu kita hidupkan kembali di Nusa Tenggara Timur!
Persatuanlah yang menjadi pondasi
Saat kita mengelola laut dan hasil perikanan untuk kesejahteraan nelayan.
Persatuanlah yang memandu langkah kita
Ketika mengembangkan energi terbarukan.
Persatuan jugalah yang menjadi ruh
Saat kita membangun UMKM, koperasi, dan membuka pintu investasi
Agar setiap desa setiap keluarga punya kesempatan yang sama untuk maju.
Kita membangun kesehatan yang lebih merata
Memperkuat layanan puskesmas rumah sakit tenaga kesehatan
Hingga memastikan Jaminan Kesehatan Nasional hadir di seluruh pelosok.
Kita pastikan setiap ibu hamil aman
Setiap anak mendapat imunisasi lengkap
Dan setiap warga memiliki akses pelayanan kesehatan yang layak.
Kita membangun pendidikan yang berkualitas
Agar anak-anak kita tidak hanya cerdas secara akademik
Tapi juga berkarakter terampil dan siap bersaing.
Beasiswa peningkatan kompetensi guru pemerataan sarana pendidikan
Semua kita lakukan agar tidak ada anak NTT yang tertinggal.
Kita membangun infrastruktur yang menghubungkan pulau demi pulau desa demi desa.
Jalan jembatan pelabuhan bandara
Kita perbaiki kita bangun
Agar rantai pasok ekonomi rakyat makin kuat, mobilitas makin mudah,
Dan pelayanan publik makin cepat.
Kita mengembangkan kelautan dan perikanan
Memperkuat peternakan
Memajukan pertanian modern dengan satu tujuan:
Rakyat NTT sejahtera di tanahnya sendiri!
Kita ingin para pekerja kita terlindungi
Perempuan menjalankan perannya tanpa tekanan
Anak-anak bertumbuh dengan riang gembira.
Kita menata pelayanan birokrasi
Agar semakin banyak masyarakat yang merasakan sungguh kehadiran pemerintah.
Arah perjuangan kita jelas.
Langkah kita jelas.
NTT yang tangguh menghadapi tantangan
Hijau menjaga alam dan energi
Sejahtera dalam kehidupan rakyatnya.
Kelak anak-anak kita akan bersyukur
Bahwa di masa ini, NTT memilih untuk melangkah bersama dalam satu irama.
Karena yang lahir dari hati akan diberkati Tuhan.
Maka mari kita genggam erat satu sama lain
Kita tatap ke depan dengan keyakinan
Bahwa dari tanah Flobamorata yang diberkati Tuhan ini
Kita akan melangkah bersama menuju masa depan yang kita banggakan kita cintai dan kita wariskan.
Dari rakyat NTT oleh rakyat NTT dan untuk rakyat NTT
Demi masa depan NTT yang gemilang dan demi Indonesia yang kita cintai!
Dirgahayu Republik Indonesia ke-80!
Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju!
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Ayo Bangun NTT!
Ayo Bangun Indonesia!., Pungkas Gubernur Melki***