
NTT-News.com, Oelamasi – Memperingati Hari Anak Nasional, Save The Children (Yayasan Sayangi Tunas Cilik) menggelar Festival membaca puisi bagi Siswa-Siswi Sekolah Dasar (SD) tingkat Kabupaten Kupang di Desa Oemofa, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang Sabtu, (23/07) Kemarin.
Lomba baca puisi itu diikuti 405 peserta anak didik, dimulai dari kelas I hingga Kelas III yang mewakili 45 sekolah dari masing-masing wilayah Kecamatan antara lain, Kecamatan Taebenu, Kupang Timur, Am’abi Oefeto, Am’abi Oefeto Timur, Fatuleu, dan Takari.
Koodinator acara perlombaan Save The Children, Agus mengaku, amat puas dengan keberhasilan Guru pembina, anak-anak, serta para orang tua yang terlihat amat atusias pada saat kegiatan berlangsung.
Menurut Agus hal ini merupakan bukti konkrit bahwa guru SD di Kabupaten Kupang sangat merindukan kegiatan dan dengan metode belajar baru yang diterapkan. Percepatan literasi yang diterapkan selama sebulan ini sangat tepat bagi mengentaskan kemampuan anak dalam gemar membaca.
“Saya cukup puas karena dilihat dari segi jarak berlangsungnya perlombaan, sekalipun sulit dijangkau menuju wilayah kecamatan, dari dipolosok sana seperti SD Bokong, dan SD Takari, tapi mereka semangat dan semua pesertanya hadir. Ini bukti bahwa setiap sekolah meridukan ivent seperti ini. Untuk itu, metode bejalar Literasi Plus ini adalah bagian dari motivasi yang dibangun, sebab dengan ketrampilan guru yang teruji anak akan miliki kemampuan baca yang baik,” jelasnya.
Dia berharap agar percepatan Literasi ini bisa digunakan Dinas PPO setempat sebagai metode pembelajaran, karena dinilai sangat cook untuk mengasah lima poin penting yang seperti didapatkan Tunas cilik saat ini.
“Lima poin itu ialah, Ketrampilan mengenal huruf, kosa kata, pemahaman membaca, lalu ketepatan membaca, pemahaman fonef, (huruf yang kedengarannya hampir sama),” jelas Agus.
Sementara Camat Am’abi Oefeto Timur, Yesaya Pa’e memberikan apresiasi penuh atas subangsi dari Yayasan peduli anak ini. Ia mengakui bahwa selama dua Tahun perlombaan yang digelar, terdapat banyak peningkatan positif.
“Kami atas nama pemerintah kabupaten, warga, tidak bisa membalas budi baik bagi Yayasan Sayangi Tunas Cilik. Pada Tahun kemarin hanya 15 Sekolah, tapi sekarang kita saksikan lomba diikuti 45 Sekolah. Kami berdoa agar Tahun depan semakin banyak, (sekolah). Ini bagi kami suatu langkah maju yang berguna bagi anak-anak di Kabupaten Kupang, sehingga mereka tidak kalah saing dengan Kota Kupang,” pinta Pa’e. (George)