NTT-News.com, Tambolaka – Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Soleman Lende Dapa dari nomor Urut 2, Dominggus Dama – Kornelis Tanggu Bore (Paket Damai) agar tidak terpacing dengan isu-isu murahan yang dimainkan oleh segelintir orang yang mengharapkan Pilkada ini kembali tercoreng dengan aksi-aksi tidak terpuji.
“Kita tidak usah terpancing dengan isu-isu miring yang dialamatkan kepada paket Damai, tidak usah terpancing dengan kampanye-kampanye yang dilakukan oleh pihak lain yang mungkin saja menyinggung perasaan kita sebagai tim paket Damai tetapi kita harus saling memaafkan satu dengan yang lainnya supaya Pilkada kali ini betul-betul memberikan nuansa yang baik dan yang baru demi SBD yang baru ke depannya,” tandas lelaki yang akrab dengan sapaan SLD, Jumat 23 Februari 2018.
Menurutnya, Pilkada kali ini berlangsung sekitar 4 sampai 5 bulan lebih dan selanjutnya akan ada bupati yang baru yang dipilih secara langsung oleh masyarakat. Namun masyarakat hidupnya bukan hanya 4 bulan atau sampai 5 bulan saja tetapi masih hidup bertahun-tahun setelah Pilkada ini berakhir. Oleh karena itu, lanjutnya, segala perbedaan yang ada merupakan hal yang wajar dengan dalam proses demokrasi.
“Saya selaku ketua Tim pemenangan paket Damai, mengimbau kepada seluruh pendukung, relawan dan tim kampanye agar menjaga stabilitas Pilkada kali ini yang aman damai dan sejahtera. Jangan terpancing dengan mereka yang mungkin kemarin badannya ada di Damai tapi hati dan pikirannya ada di Paket tertentu. Apa lagi hanya dia sendri yang ada disana,” tandasnya.
SLD menyarankan agar tim DAMAI berkampanye secara damai dan menawarkan program-program yang baik kepada masyarakat yang bisa terukur dan yang bisa dikerjakan dan tentunya masyarakat saat ini sudah sangat memahami dan mengerti apa yang terbaik ke depannya demi SBD yang makmur dan sejahtera.
Dia juga meminta kesigapan dari pihak Panwaslu dan pihak keamanan untuk menangani fitnah dan kampanye negatif, kampanye hitam yang sifatnya provokatif dan berpotensi menimbulkan perpecahan. Selain itu pihak penyelenggara yakni KPU dan jajarannya harus bersikap netral dan bekerja secara penuh tanggung jawab, sebab hal-hal seperti inilah yang menjadi pemicu terjadinya konflik.
Disebutkan bahwa Paket damai memiliki relawan yang tersebar di hampir seluruh desa di Sumba Barat Daya. Sampai saat ini sudah terbentuk relawan paket Damai di 147 desa dengan komposisi setiap desa terdiri dari 30 orang relawan. Diharapkan pada awal Maret sudah terbentuk relawan di 173 desa dan 2 kelurahan. “Kami bekerja dalam diam dan secara tenang. Oleh karena itu solah-olah kita sedang tidak bekerja. Namun demikian kita sudah bekerja dari tahun 2017 silam.
Soleman menegaskan bahwa apabila setelah klarifikasi ini masih ada pihak yang menyebarkan isu serupa maka tim Paket Damai akan menempuh jalur lain. “Kami tidak segan-segan melaporkan dan diproses secara hukum jika setelah ini masih ada pihak-pihak yang menghembuskan isu miring terhadap paket Damai,” demikian tegasnya. (JEP)
