NTT-News.com, Probolinggo – Antisipasi permasalahan bahan makanan di Kabupaten Probolinggo, Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Probolinggo menggelar rapat koordinasi (rakor) ketersediaan bahan pangan jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah di tengah-tengah pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Probolinggo, Minggu (17/05/20) malam di ruang pertemuan Rumah Dinas Wakil Bupati Probolinggo.
Rakor ini dipimpin langsung Wakil Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Mahbub Zunaidi dan Pimpinan Cabang Bulog Probolinggo Krisna Murtiyanto. Hadir pula BPS Kabupaten Probolinggo yang diwakili oleh Kepala Seksi Produksi Endro Tri Sustono dan pejabat OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.
Pertemuan ini membahas adanya kondisi ketersediaan bahan makanan (sembako) untuk kebutuhan masyarakat sekaligus membahas terjadinya loncakan harga bahan pokok berupa beras, gula, telur, daging sapi dan daging ayam. Tentunya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo berupaya menekan naiknya harga bahan pokok dan memastikan ketersediaan bahan pokok dalam menghadapi lebaran.
Wakil Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko menyatakan kesediaan bahan pangan di Kabupaten Probolinggo dikategorikan masih tercukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Probolinggo. “Bahkan, selama tiga bulan sampai satu tahun dalam stok aman dan terpenuhinya,” katanya.
Sementara Kepala Bulog Cabang Probolinggo Krisna Murtiyanto mengatakan kebutuhan pangan berupa beras di Bulog Probolinggo sebanyak 1800 ton. Terinci dalam bentuk gabah kering giling sebanyak 300 ton. Saat ini, Bulog memiliki stok sejumlah 16 ribu ton untuk seluruh wilayah cabang Bulog Probolinggo.
“Posisi stok di Kabupaten Probolinggo sebanyak 13 ribu ton. Begitu juga stok gula pasir yang tersedia saat ini adalah kurang lebih sebanyak 50 ton. Dimana gula pasir sebanyak 50 ton ini masih akan bertambah dari pemerintah pusat,” katanya.
Menurut Krisna, untuk di Probolinggo sudah mendapat kiriman sebanyak 75 ton, sedangkan sisa stok masih 50 ton, sehingga totalnya sejumlah 125 ton yang ada di Probolinggo.
Pada bulan ini, Bulog Cabang Probolinggo telah melayani pembelian paket dari Pemerintah Kabupaten maupun Kota Probolinggo sejumlah 30 ribu kilogram. “Selain stok yang masih ada, Bulog Probolinggo mendapat kiriman dari Bulog Cabang Surabaya Utara,” jelasnya.
Krisna menerangkan tepung terigu di gudang secara riil sebanyak 1.724 kilogram dan kesediaan minyak goreng sebanyak 55.980 liter. “Kesediaan di Bulog cukup untuk kebutuhan pasar dan siap mengadaptasi sewaktu-waktu terjadi kenaikan harga yang tidak terkendali dan langsung melakukan operasi pasar. Selain ada pesanan paket-paket dari Kabupaten maupun Kota Probolinggo,” terangnya.
Tidak hanya itu terang Krisna, Bulog Cabang Probolinggo juga mendapat pesanan beras dari DKI Jakarta sebanyak 1.300 ton beras premium yang merupakan hasil produksi Probolinggo. Terbaru sebanyak 10 ribu ton diminta langsung oleh Bulog Kantor Wilayah Jawa Timur.
“Jadi, cadangan beras di Bulog Cabang Probolinggo masih cukup. Beras yang dikirim di luar daerah. Stok aman sesuai SOP bulog adalah tiga bulan. Dengan adanya perkembangan di Probolinggo bahwasanya stok beras masih kondisi aman,” pungkasnya.
Setelah pembahasan dari beberapa laporan yang disampaikan dalam rapat koordinasi (rakor), kebutuhan bahan pangan di Kabupaten Probolinggo tercukupi. Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan bahan pangan menyambut lebaran di tengah-tengah pandemi COVID-19.
Harapannya, masyarakat tetap tenang, menjaga kesehatan dan yang terpenting adalah tetap mematuhi aturan protokol kesehatan agar supaya dapat menekan penyebaran wabah COVID-19.
Penulis : Elfrinal