
NTT-News.com, Tambolaka – Ada begitu banyak bakal calon Bupati Sumba Barat Daya yang mulai mempromosikan diri melalui berbagai media. Ada banyak pula yang sedang berebutan mencari pasangan. Adapula yang rupanya malu-malu untuk tampil bersama lagi.
Sudahlah, itu urusan mereka. Saat ini mungkin masih banyak yang belum sepenuhnya mengenal siapa sosok Soleman Lende Dappa yang saat ini sedang berjuang mencari pasangan untuk kembali mengawinkan ide dan gagasan dalam Pilkada SBD tahun 2018-2023 nanti.
Soleman Lende Dappa atau SLD yang dikenal sebagai pendiri/pemilik 55 Sekolah di daerah itu, beberapa bulan terakhir ini sedang hangat dibicarakan namanya terkait keterlibatannya dalam hajatan politik lima tahunan. Nama SLD menjadi lebih kencang dibicarakan pasca pisah dengan pasangan bakal calon wakilnya beberapa waktu lalu, padahal telah melewati beberapa proses pendekatan hingga pada peminangan.
Namun tak cukup jika masyarakat hanya mengenal SLD sebagai Bakal Calon Bupati. Hal penting yang perlu diketahui adalah siapa dia, darimana dia dan bagaimana kemampuan serta pengalamannya hingga tekat ingin menjadi Bupati di SBD.
SLD adalah sosok energik, bersahaja dan visioner yang lahir dari keluarga Petani tulen di kampung Kalembu Ndara Mane, Desa Kadi Wanno, Kecamatan Wewewa Timur, pada 04 Agustus 1976 silam. Dia lahir lalu diberi nama Soleman Lende Dappa. Kedua orang tuanya dan kawan-kawan Soleman cilik biasa memanggil namanya dengan panggilan Eman atau Leman.
Pada usia sekolah, Ia disekolahkan orang tuanya di Sekolah Dasar Inpres Rita Kaka, setelah itu Ia melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Elopada Kecamatan Wewewa Timur. Pada tahun 1993 Leman tamat dari SMP Negeri 1 Elopada lalu memilih melanjutkan pendidikannya di Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA) Ujung Pandang di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 1993 dan tamat pada tahun 1996.
Untuk melanjutkan Pendidikan ke perguruan tinggi, Leman harus bersabar satu tahun lamanya di luar. Hingga pada tahun 1998 sampai dengan 2003, Eman (SLD) melanjutkan studinya di Universitas Pattimura – Ambon pada Fakultas Pertanian, Jurusan Kehutanan Managemen Hasil Hutan.
Pada tahun 2000 sampai dengan 2004 dia juga mengikuti Sekolah Theologia Jurusan Kependetaan pada Institut Agama Kristen Oikumne Indonesia Timur-Ambon. Tak puas dengan capaian itu, Eman yang mulai dikenal dengan singkatan SLD ini melanjutkan studinya dan mendapat tambahan gelar Master Teologi (M.Th) pada Sekolah Tinggi Teologi Nazarene Indonesia Yogyakarta.
Pada waktu yang hampir bersamaan dia juga mengambil studi Master Pendidikan Kristen (M.Pd.K) pada Sekolah Tinggi Agama Kristen Teruna Bhakti Yogyakarta (STAK) TB. Setelah itu SLD semakin memantapkan langkahnya untuk mengambil studi Doktor Teologi (D.Th) pada STAK Teruna Bhakti-Jogyakarta. Hingga Akhirnya nama Soleman bertambah menjadi Dr. Soleman Lende Dappa, S.Hut, S.Th. M.Th, M.Pd.K.
Lelaki yang sudah bergelar Doktor ini sejak kecil juga hidup dalam kesederhanaan bahkan kekurangan, tetapi kemauan keras untuk sekolah dan bekerja keras. Kerasnya hidup di masa lalu membuatnya gigih dalam usaha untuk mencapai kesuksesan. Sulitnya akses pendidikan masa lalu seperti yang dialami pelajar masa kini yang mudah mendapatkan akses dari segala sumber ternyata tidak membuatnya patah arang, tetapi dirinya terus berusaha hingga mencapai tingkatan yang pernah menjadi mimpi tidurnya.
Keuletannya memang sudah tidak diragukan orangtuanya, karena jejak duduk di bangku kelas 2 SD sudah mulai belajar berdagang untuk memperoleh keuntungan praktis dan pada kelas 3 SD hingga menjadi Doktor Leman mampu membiayai dirinya bahkan menyekolahkan adik-adiknya sampai pada tingkat Sarjana dan Master.
Pantauan NTT-News.com bahwa selama SD-SMP pria yang yang sudah bergelar Doktor ini disebut orang tuanya jarang mandi dengan air, kecuali membasahi wajahnya dengan air embun dari dahan talas dan pisang, gosok gigi juga hanya dengan bunga kembang sepatu dan kulit pinang muda. Selama SD pakaian dan sepatu masing-masing satu pasang tetapi berkat ketabahan dan keuletannya Dialah orang pertama dalam kecamatan itu yang meraih gelar Doktor Teologi dengan konsentrasi Pendidikan.
Baginya Sekolah adalah tempat untuk menimba banyak Ilmu, terbukti dirinya telah menyandang begitu banyak gelar. Lelaki yang gemar membuat terobosan baru ini, akhirnya menjadi nara sumber kawakan diberbagai kegiatan level daerah maupun nasional.
Soleman adalah sosok yang aktif dalam kegiatan sosial dan pembangunan masyarakat dan peningkatan taraf hidup masyarakat miskin di daerah dimana Ia ditugaskan. LSM berskala internasional dan dunia perbankan juga memakai jasanya menjadi pembicara dan pelatih. Wajar pula Ia mendapatkan berbagai penghargaan dari pemerintah Nasional, Pemerintah Daerah SBD maupun pemerintahan di luar NTT.
Sebagai seseorang yang suka dengan tantangan dan terobosan baru, dengan bermodalkan kejujuran, tanggungjawab, komitmen yang tinggi dan pengalaman memimpin sebuah lembaga yang bergerak dibidang Pendidikan dan kemanusiaan. Dia juga nekat membangun sebuah Yayasan yang diberi Nama Yayasan Tunas Timur yang bergerak di bidang pendidikan dan kemasyarakatan.
Leman sebagai PNS pada Dinas Kehutanan Provinsi Maluku sudah memiliki track record yang baik sampai pemerintah Provinsi Maluku mengijinkan secara khusus sebagai Fasilitator Daerah di Provinsi Maluku kerjasama United Nation Developmen Programe (UNDP) & Kementerian Koordinator Kesejahteraan RI.
Segudang pengetahuan dan pengalaman National dan International untuk Percepatan Penanggulangan Kemiskinan menjadi kesukaannya, hingga akhirnya Soleman Lende Dappa menjadi seseorang yang membangun sekolah terbanyak di Sumba Barat Daya dan di Indonesia. Saat ini Dia telah membangun 55 Sekolah setingkat SD, SMP dan SMA/SMK di daerah itu. Selain di SBD ada pula di Sumba Timur dan di Provinsi Maluku.
Dia juga membangun sekolah tidak hanya asal-asalan tetapi dia berusaha untuk memberikan pendidikan bermutu kepada anak didik hingga memperoleh penghargaan dari Bupati Sumba Barat Daya, sebagai Sekolah Berprestasi Kabupaten se Pulau Sumba pada tahun 2015 lalu. Pada tahun yang bersamaan Soleman juga mendapat Penghargaan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT atas Prestasi Ujian Nasional Tingkat Provinsi NTT. Memang tak dapat dipungkiri pula, bahwa sebagian sekolah yang didirikannya saat ini masih terbatas sarana prasarana, namun yang lain sudah berhasil dibangun secara parmanen.
“Dulu juga SMK Tunas Timur Elopada demikian dan sekarang menjadi sekolah Favorit di wilayah sini,” tandas Soleman Lende Dappa, Minggu 30 April 2017.
Masyarakat SBD yang walaupun rata-rata lama sekolah baru kelas tujuh SMP (7 tahun), namun soal pengenalan dan penerimaan mereka pada SLD sangat baik, hal ini SLD dikenal sebagai satu-satunya figur di SBD yang mendekatkan akses layanan pendidikan dasar dan menengah bagi masyarakat kota, desa dan kampung sehingga sangat wajar dia menjadi perbincangan oleh masyarakat baik kawan maupun lawan dalam event perhelatan politik PILKADA. Bahkan hasil polling secara online di poll maker melalui jejaring facebook, cinta NTT, Calon Bupati Sumba Barat Daya dari 19 nama yang di poolling termasuk Incumbent, Soleman berada pada urutan pertama.
Pantauan terakhir media ini, secara online SLD masih teratas, jauh meninggalkan kompetitor lainnya dengan angka; SOLEMAN LENDE DAPPA 35%, CORNELIS KODI METE 19%, MARKUS DAIRO TALU 14%, DARA TANGGU KAHA 10%, dan DOMINGGUS DAMA 5%. Sementara yang lainnya masih dibawa terendah. Hasil polling ini walaupun sudah tinggi menurut SLD tidak bisa berbangga tetapi harus ditingkatkan dengan kerja keras dan kerja cerdas untuk memperoleh Bakal Calon Wakil Bupati, kendaraan politik (Independen dan Partai), hingga memenangkan perhelatan tahun 2018.
Untuk membaca secara detail siapa Soleman Lende Dappa, apa yang diperbuat dan dimana saja diberbuat untuk merubah wajah Indonesia menjadi lebih baik, Klik Curriculum Vitae “Balon” Bupati SBD, SLD. Terima Kasih. (Adv/rey)