NTT-News.com, Kupang – Terkait adanya beberapa kegiatan yang dilaksanakan atas nama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumba Barat Daya (SBD) dibawah kepemimpinan Nyonya Ratu Wula yang beberapa hari ini diprotes melalui media sosial. Media ini mencoba menelusuri apa sebenarnya yang terjadi. Sehingga muncul pertanyaan, masihkah Ratu Wulla Jadi Ketua DPC KNPI SBD?
Dalam penelusuran media ini. Ketua DPD KPNI Provinsi Nusa Tengara Timur (NTT) yang dimintai keterangannya terkait kegiatan yang digelar Ratu Wula dan keabsahannya menjadi ketua KPNI SBD menuturkan bahwa pihaknya telah membekukan kepengurusan DPC KNPI SBD sejak tanggal 20 Juni 2017.
“Untuk diketahui teman-teman media dan publik NTT bahwa kepengurusan DPC KNPI SBD sejak tanggal 20 Juni 2017 Dinonaktifkan atau DIbekukan oleh DPD KNPI Provinsi NTT. Berdasarkan informasi adanya beberapa kegiatan dan aktivitas yang dilakukan atas nama KNPI maka itu adalah pelanggaran,” tandas Heri, beberapa hari lalu kepada media ini.
Menurut Heri, terkait kegiatan atau aktivitas yang dilakukan atas nama KNPI atau menggunakan atribut KNPI, diluar dari tanggungjawab DPD KNPI Provinsi NTT.
“Terkait info yang saya peroleh bahwa ada kegiatan yang dilakukan oleh oknum tertentu mengatasnamakan KNPI SBD pada beberapa waktu kemarin, secara tegas akan dikaji dan disikapi secara resmi oleh DPD KNPI Provinsi NTT melalui Tim Investigasi yang dikoordinir oleh Wakil Ketua Bidang OKK dan Wakil Ketua Bidang Politik, Hukum, HAM dan Otda DPD KNPI NTT,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa Jika hasil kajian dan evaluasi tim ditemukan adanya pelanggaran hukum oleh oknum-oknum tertentu di SBD yang mengatasnamakan dan menggunakan atribut KNPI, maka akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Ditanya apakah saat ini Ratu Wulla merupakan Ketua DPC KNPI Sumba Barat Daya? Dia mengatakan bahwa Pasca pembekuan KNPI di SBD pada Juni lalu, kepemimpinan KNPI di SBD di bawah tanggung jawab KNPI NTT, Bidang OKK, dimana sementara melaksanakan tugas-tugas organisasi dalam rangka inventarisasi, koordinasi, konsolidasi dan finalisasi kepengurusan KNPI yang baru di SBD.
“Saat ini saya lagi di Sikka, saya akan evaluasi lusa (Rabu) setelah tiba Kupang. Tentunya secara organisasi, akan segera ambil langkah,” ungkapnya.
Di lain kesempatan Istri Bupati Sumba Barat Daya, nyonya Ratu Wula yang dihubungi via Whats App pribadinya terkait persoalan pembekuan dirinya yang dilakukan DPD KNPI Provinsi NTT, enggan menjawab. Berdasarkan laporan, pesan whats app telah dibaca tetapi tidak ada jawaban. (rey)
Yah benar waktu itu tanggal 20 juni 2017 dalam musda KNPI dan Jumpa Pers di In Out resto ketua KNPI menyampaikan hasil musda yang salah satunya di pecatnya ketua DPC KNPI SBD dan Ketua DPC KNPI Kabupaten yang lama sebelum terpilihnya Jhoni Ottemose.
Jika pengurus KNPI NTT sudah membekukan kepengurusan KNPI di SBD. Maka, saya pandang perlu untuk beberapa pihak yang memiliki andil dalam pengawan aktifitas organisasi harus bekerja. Agar suatu Organisasi yang bertaraf Nasional seperti KNPI ini tidak boleh bergerak di luar AD/ADRTnya. Saya sangat menyayangkan jika ada aktifitas beberapa kader daerah dan bangsa yang keluar dari aturan organisasi. Salam….