NTT-News.com, Kupang – Upaya penertiban pedagang yang berjualan di badan jalan umum di lingkungan pasar Oeba dilakukan oleh Pemerintah Kelurahan (Pemkel) Fatubesi terus dilakukan. Langkah tindak lanjut ini didukung sepenuhnya oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kupang selama hampir sepekan.
Lurah Fatubesi I Wayan G. Astawa saat ditemui di ruang kerjanya Rabu (16/3/2016) mengatakan upaya penertiban tersebut sebagai langkah antisipasi dari Pemkel Fatubesi, Tokoh masyarakat dan LPM Kelurahan Fatubesi untuk penertiban akses jalan umum yang sekian lama dipakai para pedagang untuk berdagang.
Menurut Astawa upaya yang dilakukan tersebut demi memperlancar transportasi dan memberikan kenyamanan yang penuh serta rasa aman baik bagi lingkungan, masyarakat dan para pedagang itu sendiri.
“Kami lakukan ini karena kami ingin kondisi lingkungan, masyarakat dan para pedagang itu sendiri merasa nyaman dalam beraktivitas, kami juga membuka jalur transportasi agar berjalan normal, karena apabila terjadi kebakaran dilingkungan sekitar maupun di dalam kompleks pasar Oeba maka mobil pemadam kebakaran dapat memiliki akses jalan yang kondusif,” tutur Astawa.
Dirinya juga meminta pihak PD Pasar untuk turut membantu menertibkan para pedagang ke lokasi yang sudah ada supaya jangan lagi berdagang menggunakan badan jalan umum sehingga tidak mengganggu transportasi dan aktivitas lainnya. “Kami butuh dukungan semua pihak agar berjalan baik penertiban ini,” katanya.
Astawa juga menegaskan bahwa tindakan penertiban yang dilakukan pihaknya dan tokoh masyarakat serta pihak terkait lainnya bukan karena adanya intervensi dari pihak lain atau DPRD. “Ini murni untuk ketertiban, tidak ada intervensi dari pihak manapun,” tegasnya
Secara terpisah Kepala Satuan (kasat) Pol PP Kota Kupang Thomas Dagang saat dikonfirmasi langsung oleh wartawan di ruang kerjanya membenarkan pernyataan Lurah Fatubesi. Menurutnya langkah tindak lanjut tersebut adalah bentuk koordinasi untuk mengawasi kondisi Pasar Oeba agar lebih tertib.
“Walaupun dalam operasi penertiban yang dilakukan selama hampir sepekan tersebut mendapat kendala dari masyarakat sekitar akan tetapi perlahan dengan langkah persuasif masyarakat bisa memahami upaya yang kami lakukan,” kata Dagang. (dav)