NTT-News.com, Sikka – Berjumpa dengan sosok yang satu ini merupakan sebuah pengalaman berharga. Banyak ilmu yang bisa didapat dari mantan bupati Sikka dua periode sejak tahun 1978 sampai 1988, prinsip Drs. Daniel Woda Palle, menjadi pemimpin merupakan sebuah pengabdian, tugas melayani masyarakat. Pada zaman orde baru memegang jabatan kepala daerah, selain berpendidikan yang cukup, pegawai tersebut juga memiliki pengalaman dan kemampuan.
Tiba di Bandara Frans Seda Maumere, Melki Laka Lena langsung menuju kediamannya Bapak Daniel Woda Palle di kompleks SMA St. Gabriel, Jumat (21/04/2017) di Maumere. Daniel sebagai orang tua NTT dan sesepuh Partai Golkar, Melki Laka Lena menceritakan niatnya untuk maju dalam pilgub NTT, sekaligus meminta restu dan pandangan politik untuk maju dalam pilgub NTT nanti.
Ketika mendengar cerita dan niat Melki untuk maju mencalonkan diri menjadi gubernur, mantan bupati dua periode itu menuturkan bahwa, untuk menjadi pemimpin itu tugasnya melayani masyarakat bukan memanfaatkan jabatannya untuk memperkaya diri.
Daniel mengapresiasi niat Melki, sebab sekarang ini jarang sekali sosok muda yang potensial mengambil bagian dalam politik NTT. Ia mendukung dan berpesan agar bisa mensosialisasikan diri kepada masyarakat dan menunjukan kepada NTT bahwa orang muda bisa memimpin NTT.
“Dalam politik itu kita harus tau kapan waktunya kita harus berjalan dan kapan waktunya kita harus berhenti,” tutur Daniel
Setelah bertemu dengan Daniel Woda Palle, Melkiades Laka Lena Langsung mengunjungi makam aktivis dan Politisi Kondang Petrus Kanisius Pari Parera (Bung Kanis Pari), sosok yang sangat berjasa bagi PMKRI Kupang di awal pembentukannya. “Bung Kanis sapaan akrabnya merupakan tokoh spiritual dalam berpolitik,” ujar Laka Lena. (Tim)