NTT-NEWS.COM, Kefamenanu – Perbedaan Negara tidak berarti memutus rantai kultur antara Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Republik Demokratic Timor Leste (TTU-Oecusi) di Nusa Tenggara Timur (NTT), hal ini dibuktikan saat kunjungan Komisi I DPRD Propinsi NTT Dolvianus Kolo dan Staf Ahli Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Yohanes Vian Feoh, ke wilayah Oecusi, beberapa hari lalu.
Kunjungan tersebut merupakan bentuk diplomasi kultur untuk menelusuri kembali kesamaan budaya yang dimiliki kedua negara tersebut. “Kita ingin melakukan diplomasi Kultur antara NTT dalam hal ini TTU dan Oecusi untuk menelusuri kembali kesamaan budaya yakni budaya Atoin Meto,” ungkap Dolvianus Kolo kepada NTT-News.com
Dolvianus Juga menjelaskan penyambutan rombongan oleh Petugas Perbatasan Indonesia dan Timor Leste sangat bersahabat dan penuh kekeluargaan layaknya menerima tamu dengan sambutan adat Atoin Meto.
“Kami diterima oleh petugas pos perbatasan Napan dan disambut oleh petugas Perbatasan Oecusi dengan suasana yang sangat bersahabat,” lanjut Dolvianus dengan rasa bangga karena dirinya dan rombongan melintas ke negara tetangga tanpa menggunakan Vissa maupun Paspor, namun karena dipandang sebagai kunjungan persaudaraan antar daerah.
Disamping itu, Staf Ahli Fraksi PDI Perjuangan Yohanes Vian Feoh mengungkapkan terkait kesamaan budaya merupakan bentuk kesamaan yang tidak dapat dipisahkan walaupun berbeda negara.
“Orang TTU dan orang Oecusi tidak dapat dipisahkan karena memiliki kesamaan kultur walau sudah berbeda negara,” tandasnya, singkat. (peter)