NTT-News.com, Ngada – Bertempat dilapangan umum Kartini Bajawa Kabupaten Ngada, Kodim 1625 dan Pemda Ngada menggelar Upara bersama peringatan hari lahir Pancasila pada Jumat, 1 Juni 2018 lalu, dengan tema “Kita Pancasila Bersatu Berbagi Dan Berprestasi”
Bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) Asisten II Setda Kabupaten Ngada, Hironimus Sarba yang diselenggarakan oleh Kodim 1625/Ngada bekerjasama dengan Pemkab Ngada. Turut hadir dalam Upacara tersebut Dandim 1625/Ngada, Letkol Czi Arman Hidayah, S. Sos, Kapolres Ngada AKBP Firman Affandi, SIK, Kepala Kejaksaan Negeri Bajawa (Saut Erwin Hartono A. Munthe, SH. MH), Kepala BUMN/BUMD Kabupaten Ngada, Kasdim 1625/Ngada Mayor Inf M. Basuki, Perwira staf TNI/Polri, SKPD Kabupaten Ngada, Forpimka se-Kabupaten Ngada, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Ketua Ormas, dan tamu undangan lainnya.
Adapun tampil sebagai Komandan Upacara, Letnan Dua Arm Iwan A (Pasipers Kodim 1625/Ngada), Perwira Upacara Letnan Satu Arm Lalu Akbar Maryadi (Pasiops Kodim 1625) dengan susunan pasukan upacara sebagai berikut:
a. 1 peleton anggota Kodim 1625/Ngada
b. 1 peleton anggota Polres Ngada.
c. 1 peleton anggota Sat Pol PP Kab. Ngada.
d. 1 peleton Korpri Kab. Ngada.
e. 1 peleton Siswa/i SMA
f. 1 peleton Siswa/i SMP
g. 1 peleton Siswa/i SD
h. 1 peleton anggota Korsik
Pada kesempatan upacara tersebut, Irup membacakan Amanat Presiden Republik Indonesia yang intinya sebagai berikut. Sungguh Pancasila adalah berkah yang indah yang diberikan Tuhan yang Maha Esa kepada kita, melalui perenungan, pergulatan, pemikiran dan kejernihan, batin para Founding Father Indonesia. Pancasila pertama kali diuraikan secara jelas oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945 kemudian dtuangkan dalam piagam Jakarta pada 22 Juni 1945 dan dirumuskan secara final 18 Agustus 1945.
“Kita harus terus menerus bersatu memperkokoh semangat Bhineka Tunggal Ika. Kita harus bersatu dalam upaya kita untuk menjadi bangsa yang kuat, bangsa yang besar, dan bangsa pemimpin. Peringatan hari lahir Pancasila harus kita manfaatkan sebagai momen pengingat, momen pemacu, dan momen aktualisasi nilai-nilai Pancasila. Untuk kemajuan bangsa dan sumbangsih Indonesia kepada masyarakat dunia,” bacanya.
Negara manapun di dunia akan selalu berproses menjadi masyarakat Bhineka dan majemuk. Sering kali kemajemukan ini juga dibayang-bayangi oleh resiko Intoleransi, ketidak bersatuan dan ketidak gotongroyongan. “Saatnya kita berbagi pengalaman dalam Bhineka Tunggal Ika, dalam toleransi serta dalam membangun persatuan kebersamaan,” tandasnya.
Upacara serupa juga dilaksanakan secara bersamaan bertempat di Lapangan Apel Setda Nagekeo, Jln. Soekarno Hatta, Kel. Lape, Kec. Aesesa, Kab. Nagekeo yang diselenggarakan oleh Koramil 05/Aesesa bekerja sama dengan Pemkab Nagekeo dapat berjalan dalam keadaan khidmat, tertib dan aman. (PN/Vhian)