NTT-NEWS.COM, Kupang – Lobang Jati menjadi terkenal setelah nama itu menyelamatkan MD (korban kekerasan), remaja 17 tahun yang dituduh mencuri perhiasan emas dan batu akik milik majikannya yang berprofesi sebagai dosen. Korban diduga dianiaya oleh oknum anggota Brimod Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengaku sebagai pencuri.
Korban MD yang dipaksa mengaku sekalipun secara berulang kali secara jujur mengatakan tidak pernah mencuri barang milik majikannya itu. Saat dibawah ke Polsek Oebobo pun dengan jelas polisi mengatakan bahwa tidak ditemukan sidik jari milik korban di tempat barang-barang milik majikannya itu disimpan.
Namun, merasa tidak puas dengan hasil pemeriksaan polisi terhadap MD, Herry Zakaria yang merupakan majikan korban MD, mengadu kepada oknum anggota Brimob Polda NTT dan langsung menjemput korban untuk diadili lagi di markas itu.
“Di Polsek Oebobo polisi sudah mengijinkan saya pulang karena tidak meemukan bukti bahwa mencuri, tapi saya dipanggil lagi oleh bos (Herry, majikan korban) dan dibawa ke Markas Brimob melalui pintu belakang,” cerita MD dihadapan Ketua Komnas Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait, Kamis 23 Juli 2015.
Setelah tiba di Markas Brimob, lanjut korban, dirinya langsung diperhadapkan dengan tiga orang anggota Brimob yang mengenakan baju kaos di ruang Kasie Intel. “Mereka tanya saya dengan bentak-bentak dan mereka suruh saya untuk mengaku, tapi saya tidak bisa mengakui apapun yang mereka tuduhkan karena saya tidak lakukan pencurian,” ujarnya.
Lantaran terus-menerus membantah dan tidak pernah menuruti perintah dari anggota Brimob untuk mengaku mencuri sekalipun tidak pernah Ia lakukan. MD pun selalu diinterogasi dengan dibentak-bentak bahkan pukul, disetrum dengan alat kejut hingga pada ancaman pembunuhan.
“Mereka bilang, kalau saya (MD) tidak mengaku maka saya akan dibunuh dengan cara ditembak, tapi saya tetap bilang tidak curi karena saya betul-betul tidak melakukan itu,” katanya dengan nada lirih.
Karena tak pernah mau mengakui apa yang dipaksakan oleh anggota Brimob itu, MD pun mendapat serangan kekerasan bertubi-tubi dibagian wajah dan Kepala, bahkan sang majikan juga ikut melancarkan serangan kekerasan di wajah MD.
Tak tahan dengan serangan pukulan dibagian wajah serta setrum ditangan bagian kirinya, dengan keadaan sangat terpaksa MD pun mengaku bahwa dialah yang mencuri perhiasan emas dan batu akik milik majikannya dan disembunyikan di Lobang Jati, di rumah saudara sepupunya. “Saya bilang saya ada simpan di Lubang Jati, lalu mereka lepas saya sekitar pukul 02.00 dini hari (Kamis, 23/7),” katanya.
Sontak, ketiga anggota Brimob itu terkecoh dengan sebutan Lobang Jati lalu, lalu mereka mengantar MD ke Lobang Jati untuk mengambil perhiasan emas dan batu akik yang disembunyikan di Lobang Jati. Nama Lobang Jati telah menyelamatkan korban dari kekerasan dan ancaman maut. Karena setelah tiba di tempat yang MD sebutkan tadi, ternyata barang-barang itu.
Ketiga anggota Brimob tersebut membuat tambah garang karena MD berhasil mengecoh mereka dengan pengakuan bohongannya, hingga salah satu dari tiga orang itu melepaskan tembakan keatas pohon jati. “Malam ini kalau tidak ada itu barang kita akan tembak orang, lalu salah satunya melepaskan tembakan ke pohon dan bilang supaya emas dan batu akik dalam lubang jadi bisa ambil,” ujar korbacn menirukan ucapan salah satu anggota brimob yang namanya Ia tidak ketahui.
Sepupu korban, menambahkan, bahwa anggota Brimob tersebut berpikir bawa Lobang Jati itu adalah Lubang dari Pohon Jati tempat MD menyembunyikan emas dan batub akik, padahal Lobang Jati itu nama daerah ini. “Bukan tentang pohon jati yang berlubang tapi memang nama daerah ini,” katanya.
Untuk diketahui Lobang Jati adalah nama wilayah pemukiman sekitar 30 Keluarga di Kelurahan Nunbaun Delha di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur. (Rey)