Lintas FlobamoraNews

Ketua Dewan minta Hentikan Rencana Pembangunan Bandara Adonara

×

Ketua Dewan minta Hentikan Rencana Pembangunan Bandara Adonara

Sebarkan artikel ini
ketua dprd ntt - anwar pua geno
Keta DPRD NTT, Anwar Pua Geno

NTT-NEWS.COM, Kupang – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta agar mengurungkan niat untuk membangun bandara Adonara di Adonara, Flores Timur NTT yang saat ini sedang dalam proses studi kelayakan. Permintaan itu disampaikan Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno.

Permintaan Anwar ini, menyusul adanya penolakan sejumlah komponen masyarakat pemilik tanah di lokasi bandara. Anwar mengakui, dirinya baru mengetahui rencana pemerintah membangun bandara Adonara setelah adanya surat masuk dari masyarakat pemilik tanah yang menolak rencana pemerintah dimaksud.

“Sebelum terlambat, sebaiknya pemerintah terlebih dahulu menghentikan aktivitas yang sedang dilaksanakan terkait pembangunan bandara. Jangan sampai pemerintah terus memaksakan kehendak, pada akhirnya muncul permasalahan baru di kemudian hari,” kata Anwar, Selasa 16 Juni 2015.

Anwar juga menyampaikan bahwa secara pribadi Ia sangat tidak setuju dengan pembangunan Bandara Adonara. “Apakah bandara di Larantuka dan Lewoleba tidak cukup menampung arus penumpang masyarakat dari dan ke daerah itu sehingga perlu dibangun bandara di Adonara,” tanyanya.

Dikatakannya, bahwa pembangunan bandara itu memerlukan kjian ekonomi untuk membangun infrastruktur perhubungan. Jika secara ekonomis tidak terlalu menguntungkan, sebaiknya pembangunan bandara Adonara dihentikan. Apalagi pemerintah juga punya rencana untuk membangun jembatan Palmerah yang menghubungkan Pulau Flores di Larantuka dengan Pulau Adonara.

Dia berargumen, walau anggaran untuk pembangunan fisik bandara berasal dari APBN, tapi sebaiknya dimanfaatkan untuk infrastruktur bidang perhubungan lainnya, terutama jalan. Pasalnya, masih banyak ruas jalan di NTT termasuk di Pulau Adonara dalam kondisi rusak. Apalagi, pembangunan jembatan Palmerah juga menelan dana yang sangat besar yakni sekitar Rp750 miliar. (Rm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *