NTT-NEWS.COM, Kupang – Acara pengukuhan Nikah Massal dalam rangka Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2015, di Kupang Nusa Tenggara Timur batal dilaksanakan. Akibatnya ratusan pasangan nikah massal yang telah lama menanti kedatangan Menteri Sosial, Gubernur NTT dan Walikota Kupang, kesal dan nyaris adu jotos.
Pada saat itu Panitia Daerah yang telah menyiapkan semua termasuk menghadirkan pasangan nikah massal kurang lebih ratusan pasangan itu tak bisa berkomentar, terkait batalnya acara tersebut.
Namun seorang pasangan pengantin laki-laki yang merasa kesal melepaskan pakaian adat yang dikenakan untuk mengikuti pengukuhan nikah massal itu hingga bertelanjang dada.
“Kalau memang urusannya seperti ini tidak usah ajak kami untuk ikut ini acara yang tidak jelas. Kalau memang ada urusan yang lebih penting dari kami, sampaikan dengan cara baik supaya kami jangan siap-siap seperti ini,” ujar pasangan itu.
Sementara itu, Hendrik Doko, warga kelurahan Oebobo, salah satu dari keluarga pasangan nikah massal, merasa kesal karena sudah hadir dari jam 08.00 hingga jam 14.50, tapi tidak jelas.
“Kami juga kecewa karena pemerintah menganggap kami menelantarkan kami, kami keluarga dari ratusan pasangan nikah massal ini tinggalkan pekerjaan, hanya untuk mengikuti acara pengukuhan,” paparnya.
Untuk diketahui, rencana awal acara pernikahan massal tersebut, akan dihadiri oleh Menteri Sosial, tetapi sampai pada jam 15.00 wita, jumad (19/12) menteri tersebut tak kunjung hadir, tak itu, Gubernur NTT maupun walikota Kupang, juga tak pernah hadir. Sehingga pasangan nikah massal bubar dengan sendirinya. (dav)