NTT-News.com, Denpasar – Kapolsek Denpasar Selatan, I Nyoman Wirajaya, SH, MH menginisiasi acara tatap muka dengan masyarakat Flobamora Bali. Dalam petrmuan itu Nyoman meminta masyarakat Flobamora Bali untuk sama-sama memelihara Kamtibmas agar tetap aman kondusif menjelang Natal dan Tahun Baru 2020.
Dalam acara yang berlangsung di Dream Island Merta Sari Kauh Denpasar, Humad (22/11/2019), Kapolsek Denpasar dan jajaran memyampaikan apresiasi dan rasa kekeluaragaan kepada warga Flobamora yang antusias mengahadiri acara tatap muka tersebut.
Kapolsek mengaku senang dan berharap hadirnya tokoh-tokoh Flobamora pada sore hari itu menjadi pertemuan kekeluargaan yang berkelanjutan untuk menjaga senergitas dan kemanan Bali menjelang hari Raya Natal 2019 dan tahu baru 2020.
“Menjelang tutup tahun seringkali terjadi Lakalantas yang angkanya cukup tinggi, untuk itu menjadi tugas bersama saling mengingatkan agar tetap waspada dalam berkendara. Lengkapi diri dengan perlindungan kepala, surat-surat kendaraan dan juga identitsas diri berupa E-KTP sehingga mempermudah pihak kepolisian untuk mendeteksi yang bersangkutan jika terjadi hal yang tidak kita inginkan bersama,” tandas Kapolsek.
Dia juga mengisahkan, bahwa kelengkapan diri sebagai warga negera Indonesia masih sering pihaknya mendapati warga dari NTT, misalnya soal kepemilikan kartu identitas diri. “Sering sekali maaf. Saudara-saudara dari NTT tidak memeliki identitas lengkap dan mendominasi angka kecelakaan sesuai catatan Polresta Denpasar,” kisahnya.
Dia meminta agar warga NTT di Bali untuk melengkapi diri dengan indentitas dengan e-KTP ketika hendak mau datang di Bali. “Saya berharap kepada tokoh-tokoh Flobamora secara bersama-sama memberikan edukasi kepada adik-adik dari NTT,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Flobamora – Bali, Yosep Yulius Diaz, menyambut baik himbauan Kapolsek Denpasar Selatan itu. Dia membenarkan apa yang di paparkan oleh Kapolsek Denpasar Selatan, sebab sering sekali persoalan yang disebabkan oleh anak-anak dari NTT.
“Anak-anak saya seringkali bertikai dan lain sebagainya, tapi tidak jarang juga mereka di bohongi, mereka bertikai karena tidak di gaji, mandornya kabur lalu kadang kala anak-anak menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri karena lapar dan tidak punya uang,” ujarnya.
Dia menghimbau agar warga NTT yang hendak ke Bali dan yang sudah ada di Bali untuk melengkapi identitas diri dengan KTP elektronik atau KTP Nasional.
Diaz selaku Ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian Keuskupan juga menyampaikan bahwa sudah adanya MoU antara Provinsi Bali dan NTT, mulai tahun 2020 warga NTT yang tidak punya E-KTP Nasional akan dipulangkan. Karena itu yang belum punya E-KTP, agar diusahakan segera. Sebab ketika ada pemeriksaan ketat, tidak dianggap ilegal dalam negeri sendiri.
Gidion Dapatady, Ketua Paguyuban unit IKSBD Bali juga, membenarkan masih adanya warga NTT, khususnya warga Sumba Barat Daya yang belum terdata di wadah paguyuban IKSBD Bali, bahkan banyak pula yang tidak memiliki identitas (E-ktp) di karenakan Balangko pembuatan E-KTP di Sumba Barat Daya tidak ada.
“Kami sudah koordinasi dengan dinas terkait di SBD, kami mendapat info bahwa Blanko tidak ada. Tapi kedepannya kami berusaha untuk koordinasi dengan Pemda sehingga persoalan E-KTP tersebut semuanya bisa singkron,” tutupnya.
Penulis : Ojhan