Jokowi Diminta Batalkan Panen Garam di Kupang Lantaran Dibohongi

0
289
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang, Johanis Mase

NTT-News.com, Kupang – Presiden RI, Ir Joko Widodo dijadwalkan, besok Rabu 21 Agustus 2019 akan mengunjungi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk melaksanakan pembagian sertifikat gratis dan panen garam di Desa Nunkurus Kabupaten Kupang. Namun beberapa pihak meminta agar rencana panen garam tersebut dibatalkan karena terdapat indikasi pembohongan terhadap orang nomor satu di Indonesia ini.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang, Yohanis Mase mengatakan bahwa kehadiran Presiden RI untuk panen garam di Nunkurus hanya mengatasnamakan rakyat, sebab kenyataannya lahan tambak garam tersebut adalah milik salah satu pengusaha garam.

“Di Istana tau bahwa lahan yang akan panen garam merupakan milik masyarakat, namun kenyataannya tidak. Itu milik pengusaha yang mengatasnamakan rakyat untuk mencari keuntungan-keuntungan dengan cara yang tidak sepatutnya,” kata Yohanis.

Dia menilai, Ada upaya menipu Presiden RI bahwa seakan-akan kedatangan presiden untuk panen garam tersebut di lahan milik masyarakat, namun sebenarnya lahan itu milik pengusaha. “Ini merupakan upaya untuk menipu Presiden RI,” tegasnya.

Dirinya meminta agar pengusaha tidak dan pemerintah setempat tidak mencaplok nama rakyat untuk memperkaya diri. Ia pun menilai, panen garam dengan menghadirkan presiden merupakan praktek – praktek curang untuk menguasai lahan demi kepentingan orang tertentu namun mengatasnamakan rakyat.

Lokasi tambak garam itu milik orang atau pengusaha tertentu bukan tambak rakyat, tapi kemudian presiden seolah dikibuli untuk panen garam dilahan rakyat

“Kehadiran presiden panen garam sebagai upaya untuk memproklamirkan bahwa presiden hadir dilahan milik masyarakat, tapi yang sebenarnya, itu milik pengusaha, saya berjuang atas nama rakyat dan siapapun dia saya tabrak. Jangan ada niat menipu, pasti kami akan hadapi. Sekali lagi, jangan atas nama rakyat lalu orang tertentu memperkaya diri, kita tidak setuju itu,” ujar Mase.

Selain itu, Barisan relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar aksi dan meminta agar Presiden untuk membatalkan kunjungannya ke Kupang pada Rabu, 21 Agustus 2019 untuk panen garam dan pembagian sertifikat gratis. Karena lahan tambak garam masih bermasalah.

“Sebaiknya Pak Jokowi atasi soal genting di Papua, ketimbangan datang memberi legitimasi kepada perampas hak rakyat Desa Nunkurus,” kata Aktivis Bara JP, Hildebertus Selly Selasa, 20 Agustus 2019.

Menurut dia, lokasi panen garam tersebut berada di tanah milik rakyat yang dicaplok oleh PT Timor Life Stock Lestari. Jika Presiden memberi legitimasi atas lokasi tambak garam tersebut, maka sama dengan Presiden membiarkan penderitaan kepada rakyat yang telah memilihnya.

Karena itu, sebagai Relawan Jokowi, pihaknya tidak mau kehadiran Presiden Jokowi membawa petaka bagi rakyat di Nunkurus. “Prinsip kami adalah kehadiran Jokowi memberi kegembiraan kepada rakyat, keadilan, kesejahteraan dan kebaikan bagi semua,” katanya.

Penulis : Rey M

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini