NTT-NEWS.COM, Kupang – Terkait Instruksi Bupati Jubilate Piter Pandango (JPP) melalui Koordinator Pengawas Sekolah yang meminta untuk meliburkan segala aktifitas di semua Sekolah di Sumba Barat pada Senin 27 April 2015 besok, Politisi sekaligus Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD NTT, Noviyanto Umbu Pati S. A. Lende menilai hal itu merupakan kebijakan yang sangat konyol.
Menurut Noviyanto, meliburkan anak sekolah tanpa alasan yang tepat adalah kebijakan yang konyol karena proses sidang tidak ada hubungannya dengan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).
“Jika benar PNS, Guru dan lain-lain di undang atau dipaksa hadir dalam proses sidang pra peradilan besok maka ini adalah bentuk penjajahan intelektual seorang pemimpin di Kabupaten Sumba Barat,” kata, Noviyanto (Minggu, 26/4) kepada NTT-News.com.
Dikatakan Noviyanto bahwa sebagai seorang pemimpin, Bupati harus tunjukan sikap yang negarawan, dan sikap sebagai teladan untuk rakyatnya. Menggerakkan massa PNS dan para guru sampai mengorbankan pelayanan kepada pelajar merupakan tindakan melawan hukum.
“Setiap WNI punya hak untuk mencari keadilan tapi jangan terkesan melawan hukum dengan cara menggerakkan massa untuk menekan lembaga peradilan. Ini adalah peristiwa yang buruk terhadap lembaga peradilan di Sumba Barat karena berani tunjukan sikap yang seolah-olah dia (Bupati) kebal hukum,” tegasnya.
Sedangkan informasi terakhir yang dihimpun media ini, hampir semua Sekolah di Sumba Barat di pastikan libur pada Senin 27 April 2015 dan mewajibkan semua guru dan kepala sekolah untuk hadir di halaman Gedung Karya Siaga Waikabubak. (rey)
