NTT-News.com, Kupang – Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang menggapi berbagai kritik dan saran netizen soal Kacamata bantuan Pemerintah Kota Kupang (Pemkot) bertuliskan “Jeriko”. Tanggapan tersebut disampaikan melalui rilis yang diterima media ini, Sabtu 23 November 2019.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, menjelaskan bahwa tulisan “Jeriko” pada gagang Kacamata Bantuan Pemerintah Kota Kupang merupakan mekanisme kontrol kepada masyarakat saja untuk membedakan mana yang masyarakat beli dan mana yang merupakan bantuan pemerintah dan ini juga untuk mengantisipasi penyalahgunaan di lapangan.
“Tulisan JERIKO ini kan singkatan nama Pak wali kota saja. Ini hal yang biasa, sebenarnya untuk menandai saja seperti bantuan pemerintah Kota Kupang yang mana wali kotanya adalah bapa JERIKO. Yang paling utama adalah asas manfaatnya dimana warga Kota Kupang para lansia kita sangat bersyukur atas bantuan yang menjawab langsung kebutuhan mereka,” jelas mantan Kadis Sosial Kota Kupang ini
Data di Dinas Kesehatan Kota Kupang menunjukkan bahwa jumlah lansia di Kota Kupang yang mendapat prioritas bantuan kacamata dengan usia di atas 50 tahun sebanyak 48.826 atau hampir 50 ribu orang.
“Ini jumlah yang signifikan dan mereka punya keluhan serius dengan kondisi matanya dan membutuhkan kacamata. Saat ini yang baru bisa dibantu oleh pemerintah Kota Kupang sebanyak 10 ribu orang saja,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, Sabtu (23/11/2019).
Menurut dia, apa yang pemerintah Kota Kupang lakukan merupakan sebuah langkah yang kecil, tetapi dirasakan sangat berarti oleh masyarakat kecil di Kota Kupang. Animo masyarakat pada saat penyerahan kacamata melalui kelurahan-kelurahan sangat tinggi. Mereka bahkan berebutan untuk bisa mendapatkan kacamata gratis ini karena langsung menjawab kebutuhan mereka. Bahkan, kata Retno, banyak warga yang berusia 35 tahun ke atas juga berminat atas bantuan kacamata gratis ini. Di Kota Kupang jumlahnya mencapai 123.739 orang.
Retno menjelaskan melalui APBD 2019 Pemerintah Kota Kupang baru membantu 10 ribu kacamata. Saat ini sedang dibagikan di kelurahan-kelurahan di enam kecamatan se-Kota Kupang.
Respon warga pun sangat positif karena awalnya tidak bisa membaca karena mata kabur, sekarang sudah jelas dan jernih kembali. Retno juga menegaskan bahwa semua pembagian kacamata diawali dengan pemeriksaan dokter terlebih dahulu sehingga sesuai dengan kebutuhan pasien atau warga.
Penulis: tim/rey